TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignasius Jonan mengatakan, pada dasarnya, PT KAI tidak wajib membangun palang pintu perlintasan di jalan raya yang dilalui rel kereta api. "Tapi, karena historisnya palang pintu selalu dijaga petugas KAI, maka bebannya dilimpahkan kepada kami."
Padahal, Jonan menjelaskan, palang pintu itu tanggung jawab bersama KAI, pemerintah daerah, dan kepolisian. "Bukan cuma kami," katanya di lokasi tabrakan kereta rel listrik dengan truk tangki di Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa, 10 Desember 2013.
Tabrakan tak bisa dihindari sehingga truk tersebut meledak, lalu gerbong terdepan KRL anjlok dan ikut terbakar. Dalam peristiwa ini, lebih dari 80 orang terluka dan enam penumpang kereta, termasuk masinis dan petugas kereta, tewas.
Kejadian ini, kata Jonan, lebih disebabkan oleh kurang disiplinnya para pengguna jalan. "Palang perlintasan memang kerap diterobos," katanya. Padahal, dengan tanda silang yang dipasang di perlintasan pun, seharusnya pengguna jalan berhenti sebelum melintasi rel.
Terkait dugaan pelanggaran palang pintu oleh sopir truk tangki, Jonan enggan berspekulasi. "Kita juga tidak perlu menyalahkan Pertamina. Karena kalau benar sopirnya menerobos, itu bukan kesalahan institusi," dia menjelaskan. Namun dia berharap Pertamina mengevaluasi para pengemudi truk tangki. "Kalau memang banyak yang tidak disiplin, harus diberi pelatihan mengemudi lagi."
Adapun solusi untuk mengurangi tingkat kecelakaan kereta, Jonan menyatakan, pembangunan underpass atau flyover lebih memungkinkan dibandingkan opsi lain. "Pembangunannya kan tidak butuh waktu lama," kata dia. Jonan juga meminta kepolisian memperketat penjagaan di pintu perlintasan. "Law enforcement-nya harus lebih tegas, dan harus ada hukuman yang membuat penerobos kapok."
PRAGA UTAMA
Terpopuler:
Tragedi Kereta Bintaro, Truk Tangki Memaksa Masuk?
Tabrakan Kereta Ulujami Mirip Tragedi Bintaro
Ini Cerita Miris Tabrakan Kereta Bintaro 1987
Nama 7 Korban Tabrakan Kereta Bintaro di Fatmawati
Tabrakan Kereta Bintaro, Masinis Meninggal