TEMPO.CO, Dharamshala - Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, tidak menghadiri upacara pemakaman tokoh anti-apartheid dan mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela.
"Dalai Lama tidak berencana hadir atau mengajukan visa," kata juru bicaranya, Tenzin Taklha, Senin, 9 Desember 2013.
Meski demikian, Tenzin menyatakan Dalai Lama sudah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga. “Dalai Lama telah menulis surat kepada keluarga Mandela, menyampaikan dukacita mendalam,” kata Tenzin. Dia menyampaikan, Dalai Lama secara pribadi merasa kehilangan Mandela.
Visa pemimpin Tibet itu pernah ditolak saat akan berkunjung ke Afrika Selatan tahun 2009. Pemerintah Afrika Selatan mengaku keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan hubungan dengan Cina, yang kerap murka ke semua negara yang menerima Dalai Lama. Presiden Afrika Selatan ketika itu, Thabo Mbeki, tidak ingin perhatian dunia yang mengarah ke negaranya, yang akan menggelar Piala Dunia, beralih menjadi isu Tibet.
Akibatnya, konferensi perdamaian yang rencananya dihadiri oleh para penerima Nobel Perdamaian itu dibatalkan setelah ditunda untuk waktu yang tidak ditentukan. Kala itu, Dalai Lama berharap bisa bertemu kembali dengan Mandela, tokoh yang dia hormati dan kagumi.
Mandla Mandela, salah seorang cucu Nelson Mandela, yang ikut menyelenggarakan konferensi perdamaian itu menyesalkan insiden tersebut.
"Saya sangat sedih melihat seseorang seperti Dalai Lama, yang dipandang hormat oleh semua pemenang Nobel, ditolak untuk mendapatkan visa," katanya dalam konferensi pers kala itu.
"Penolakan oleh pemerintah itu benar-benar merusak upaya demokrasi kami. Ini merupakan hari yang menyedihkan bagi Afrika Selatan, bagi Afrika."
Sedianya konferensi itu akan akan dihadiri oleh mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari, Ratu Rania dari Yordania, dan Nelson Mandela.
Hari ini, 10 Desember merupakan peringatan ke-24 tahun Dalai Lama menerima penghargaan Nobel Perdamaian.
THE TIMES OF INDIA | BBC | NATALIA SANTI
Terpopuler
Mengapa Masinis Kereta Bintaro Tak Mengerem
Kata Ahok Soal Kecelakaan Kereta Bintaro
Jokowi Masuk Daftar 'Leading Global Thinkers' 2013
Tak Ada Kereta Sebelum Rel di Bintaro Diperbaiki
Firasat Ibu Korban Tabrakan Kereta Bintaro