TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya terus mematangkan desain untuk lokalisasi Dolly setelah ditutup nanti. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pemerintah akan membangun beragam fasilitas untuk merevitalisasi tempat pelacuran itu.
"Ada taman, sentra PKL, pasar, perpustakaan, sport center, macam-macamlah nanti. Prospek ke depan sangat bagus," kata Risma seusai menjadi pembicara dalam acara "Regional Public Sector Conference III" di Convention Hall Gramedia Expo, Surabaya, Rabu, 11 Desember 2013 .
Risma mengatakan akses jalan raya di kawasan Dolly akan dilebarkan hingga lima kali lipat. Menurut dia, jalan ini nantinya akan menjadi “peradaban baru” Kota Surabaya. Wilayah di sekitar jalan baru tersebut akan menjadi pusat ekonomi baru yang menjadi menghubungkan Jalan Mayjen Sungkono dan Banyu Urip. "Ini sangat bagus," katanya.
Guna mendukung rencana ini, Pemerintah Kota Surabaya menganggarkan dana sebesar Rp 5 miliar sebagai modal awal. Dana itu digunakan untuk membeli wisma-wisma yang selanjutnya akan diratakan dengan tanah. Di atas tanah itu, akan dibangun fasilitas umum berupa taman, fasilitas olahraga, dan lainnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya Agus Sonhaji menambahkan, lebar Jalan Putat akan diperluas menjadi 25 meter. Dengan begitu, akses transportasi dan bisnis pada kawasan tersebut menjadi lebih berkembang. "Tentunya, nanti akan ada pembenahan sarana penerangan dan saluran air," ujarnya.
Kata Agus, Dolly termasuk salah satu di antara 12 wilayah yang mendapat prioritas pembangunan pemerintah. Dia berharap semua pihak mendukung rencana pembangunan tersebut.
Rencana ini, kata dia, bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemkot Surabaya, tetapi juga bagian dari peran Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Sosial. Ketiganya bersinergi dengan melaksanakan peran sesuai porsinya masing-masing. "Yang jelas, semuanya menganggarkan dana untuk penutupan lokalisasi," katanya.
Agus mengatakan langkah Pemerintah Kota Surabaya merevitalisasi kawasan eks lokalisasi terbagi dalam empat hal, yakni pemberdayaan sosial, ekonomi, lingkungan, dan bantuan langsung melalui mekanisme hibah.
DEWI SUCI RAHAYU
Berita Lain:
Jokowi Naik Kereta Diesel, Warga Ulujami Histeris
Ahok dan Masinis Pemberani Kereta Tragedi Bintaro
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Champions
Kisah Penjaga Palang Kereta 1: Mual Lihat Mayat
Petugas KA Bintaro Korbankan Nyawa Demi Penumpang
Teknisi Beri Isyarat Kereta Akan Menabrak
Jokowi: DKI Terlambat Bangun Terowongan