Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masinis Tragedi Bintaro I: Kok di Situ Lagi Ya?

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Barang-barang milik korban kecelakaan kereta api di Bintaro berserakan di sekitar rel di Kebayoran Lama, Jakarta, Oktober 1987. TEMPO/ Dahlan RP
Barang-barang milik korban kecelakaan kereta api di Bintaro berserakan di sekitar rel di Kebayoran Lama, Jakarta, Oktober 1987. TEMPO/ Dahlan RP
Iklan

TEMPO.CO, Purworejo - Nama Slamet Suradio mungkin asing bagi sebagian besar orang. Padahal, ketika terjadi tabrakan kereta di Bintaro pada 1987, Slamet sering diberitakan. Ya, dia adalah masinis KA 225 jurusan Rangkasbitung-Jakarta Kota. Kereta yang dia kendalikan bertabrakan dengan kereta cepat 220 jurusan Tanah Abang-Merak (lihat: Ini Cerita Miris Tabrakan Kereta Bintaro 1987).

"Peristiwa itu tidak akan pernah bisa saya lupakan," kata Slamet saat ditemui Selasa, 10 Desember 2013.

Slamet dianggap bersalah karena memberangkatkan kereta tanpa izin Pemimpin Perjalanan Kereta Api (PPKA). Ia pun dihukum dan haknya berupa uang pensiun dicabut. Selepas menjalani hukuman, Slamet memilih kembali ke kampung halamannya, Purwerejo, Jawa Tengah, dan menjadi pedagang rokok.

Menurut Slamet, perjalanan hidupnya sebagai masinis dimulai pada usia 25 tahun. Dia mendaftar dan diterima bekerja di perkeretaapian Jakarta. Tugas pertamanya adalah merawat kereta. Dari mengecek kondisi lokomotif hingga memperbaiki mesin. "Ngisi minyak juga," katanya.

Pada 1966, ia mengikuti ujian menjadi asisten masinis dan lulus. Lima tahun kemudian, ia diangkat menjadi masinis dengan pangkat pengatur muda. Dengan jabatan itu, Slamet ditugaskan untuk  mengemudikan kereta di sejumlah rute. Selain dari Jakarta ke Rangkasbitung, ia juga mengemudikan kereta ke Cirebon. "Pernah juga ke Surabaya," ujar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kariernya berakhir pada 19 Oktober 1987 saat kereta yang dia kendalikan mengalami kecelakaan di Bintaro.

Slamet menyatakan keprihatinannya atas musibah yang terjadi Senin lalu, juga di Bintaro. "Kok, di situ lagi, ya," katanya. Meski heran, dia menolak jika lintasan kereta Bintaro itu disebut angker. "Kalau orang lain bilang begitu, ya, silakan saja."

ANANG ZAKARIA

Berita Sebelumnya:
Modifikasi Kereta Bintaro Tak Sesuai Aturan?
Jenazah Masinis Kecelakaan Bintaro Dimakamkan 
Korban Bintaro Tulis Status Facebook di Kereta 
Tragedi Bintaro, Polda Ungkap Pemeriksaan Hari Ini 
Teknisi Beri Isyarat Kereta Akan Menabrak  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terinspirasi dari Peristiwa Nahas, Ini Film dan Lagu Tentang Tragedi Bintaro

19 Oktober 2023

Kecelakaan Kereta Api di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta, 20 Oktober 1987. Dok.TEMPO/ A Muin Ahmad
Terinspirasi dari Peristiwa Nahas, Ini Film dan Lagu Tentang Tragedi Bintaro

Tak hanya dikenang sebagai kecelakaan kereta terbesar, namun Tragedi Bintaro juga menjadi inspirasi seniman.


Mengenang Tragedi Bintaro, Kecelakaan Maut Kereta 36 Tahun Lalu

19 Oktober 2023

Kecelakaan Kereta Api di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta, 20 Oktober 1987. Dok.TEMPO/ A Muin Ahmad
Mengenang Tragedi Bintaro, Kecelakaan Maut Kereta 36 Tahun Lalu

Hari ini 19 Oktober 2023, sudah 36 tahun berlalunya tragedi Bintaro yang selalu dikenang sebagai keelakaan kereta terparah.


Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Stasiun Palmerah  

8 Mei 2015

123rf.com
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Stasiun Palmerah  

Pria tersebut, menurut Suparman, berjalan memasuki perlintasan kereta dan langsung terlindas kereta barang yang melintas.


Diteriaki Warga, Sopir Blue Bird Nekat Menerobos  

15 Oktober 2014

Sejumlah pengendara menerobos palang pintu kereta api yang telah menutup di tempat terjadinya lokasi tabrakan antara KRL Commuter Line Serpong-Tanah Abang dan truk tangki BBM Pertamina pada di perlintasan Ulujami, Jakarta, Rabu (11/12). TEMPO/Subekti
Diteriaki Warga, Sopir Blue Bird Nekat Menerobos  

Sejak awal sopir minibus Blue Bird melanggar.


Tabrakan Bintaro, Sopir Blue Bird Lawan Arus Lalin

15 Oktober 2014

Kondisi Minibus Blue Bird yang tertabrak kereta pembawa batu di perlintasan Pondok Betung, Pesanggrahan, Bintaro, Jakarta Selatan, 15 Oktober 2014. Twitter.com/@Anitakurniawati
Tabrakan Bintaro, Sopir Blue Bird Lawan Arus Lalin

Jalan Ulujami-Tanah Kusir sudah dibuat searah pascatabrakan antara kereta dan truk tangki Pertamina tahun 2013.


Tabrakan Bintaro, Layanan Kereta Terganggu

15 Oktober 2014

Petugas berusaha mengevakuasi Minibus Blue Bird yang tertabrak kereta di perlintasan Pondok Betung, Pesanggrahan, Bintaro, Jakarta Selatan, 15 Oktober 2014. Twitter.com/@Ninachristina51
Tabrakan Bintaro, Layanan Kereta Terganggu

Terjadi penumpukan penumpang di sejumlah stasiun.


Tabrakan Bintaro, Blue Bird Terobos Pintu Kereta

15 Oktober 2014

Kereta Commuterline melintas dekat Minibus Blue Bird yang tertabrak kereta di perlintasan Pondok Betung, Pesanggrahan, Bintaro, Jakarta Selatan, 15 Oktober 2014. Twitter.com/@TMCPoldaMetro
Tabrakan Bintaro, Blue Bird Terobos Pintu Kereta

Sopir bus Blue Bird mengalami luka ringan.


Kereta Tabrak Bus Blue Bird di Bintaro  

15 Oktober 2014

Ilustrasi kecelakaan di pintu lintasan kereta.
Kereta Tabrak Bus Blue Bird di Bintaro  

Bus Blue Bird tertabrak kereta pengangkut batu.


Tragedi Bintaro, Pengendara Masih Nekat Lawan Arus  

17 Mei 2014

Petugas berusaha memadamkan api yang mebakar kereta commuter line KRL yang terbakar setelah menabrak truk tangki pembawa BBM di Perlintasan Bintaro Permai, Jakarta, pada 9 Desember 2013. TEMPO/Ifa Nahdi
Tragedi Bintaro, Pengendara Masih Nekat Lawan Arus  

Ketidaktertiban para pengguna jalan raya itu sangat terasa jika tidak ada polisi lalu lintas.


Tragedi Bintaro, Pertamina Berjanji Taati KNKT  

16 Mei 2014

Petugas berusaha memadamkan api yang mebakar kereta commuter line KRL yang terbakar setelah menabrak truk tangki pembawa BBM di Perlintasan Bintaro Permai, Jakarta, pada 9 Desember 2013. TEMPO/Ifa Nahdi
Tragedi Bintaro, Pertamina Berjanji Taati KNKT  

Ali mengatakan, ada atau tidak kecelakaan, Pertamina selalu melakukan update atau peningkatan kualitas para sopirnya.