Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Filipina Bebaskan Tiga WNI Tersangka Teroris  

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti
Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Manila – Pengadilan Filipina membebaskan tiga tersangka teroris asal Indonesia dan memerintahkan deportasi mereka, Rabu, 11 Desember 2013. Ketiga tersangka itu ditangkap atas tuduhan membawa senjata dan bahan peledak ilegal di Pelabuhan Zamboanga sembilan tahun lalu.

Mereka adalah Mohammad Yusuf Karim Faiz, Mohammad Nasir Hamid, dan Ted Yolanda. Dalam persidangan yang berlangsung sepanjang 2008, mereka menyatakan diri tidak bersalah.

Hakim Eleuterio Bathan mengatakan ketiga tersangka ditahan tanpa surat perintah penangkapan saat tiba dengan feri di Kota Zamboanga, Desember 2004. Sejumlah granat, TNT, dan pistol yang disita tidak bisa digunakan sebagai bukti lantaran diperoleh secara tidak sah.

Meski polisi yakin mereka adalah anggota jaringan militan Asia Tenggara, Jemaah Islamiyah, Hakim Bathan memerintahkan deportasi atas ketiganya.

“Upaya pemerintah untuk memberantas terorisme dan kepemilikan senjata ilegal perlu dukungan semua warga negara,” kata Bathan.  

Namun, dia menambahkan, langkah itu tidak boleh mengabaikan hak-hak fundamental rakyat. Polisi harus selalu menghormati hak-hak tersebut. Kalau tidak, iktikad baik akan menjadi sebuah kesalahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketiga tersangka mengatakan tujuan mereka ke Filipina selatan adalah untuk berdakwah. Mereka juga tidak membawa senjata, cuma beberapa salinan Al-Quran yang dibawa. Hanya, mereka tidak mempunyai paspor karena tidak tahu bahwa dokumen itu diperlukan.

Seorang militan Filipina ikut ditangkap bersama ketiga WNI itu. Dia sudah dibebaskan dengan jaminan, namun menghilang, kata Bathan. Dia diyakini kembali ke kelompoknya, Abu Sayyaf, di Pulau Jolo, Filipina selatan. Tapi kemudian dia dibunuh oleh rekan-rekannya lantaran dicurigai menjadi mata-mata pemerintah, kata pejabat anti-terorisme Filipina yang tidak mau disebut namanya.

Amerika Serikat memasukkan kelompok Abu Sayyaf dalam daftar teroris. Polisi dan militer Filipina mengatakan Abu Sayyaf memberi pelatihan bagi anggota Jemaah Islamiyah sejak pertengahan 2000.

MIAMI HERALD | NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menkumham Berikan Paspor untuk WNI Keturunan di Filipina

27 Maret 2022

Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly
Menkumham Berikan Paspor untuk WNI Keturunan di Filipina

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menyerahkan paspor beserta izin tinggal special non immigrant visa kepada perwakilan warga negara Indonesia yang berasal dari warga negara keturunan atau Persons of Indonesian Descent (PIDs). Acara penyerahan paspor dilakukan secara simbolis di Lapangan Upacara KJRI Davao, Filipina.


Kalimantan Waspadai Pelarian Kelompok ISIS dari Marawi

30 Mei 2017

Tentara pemerintah mengecek sebuah bangunan posisi saat memerangi kelompok Maute di Kota Marawi, Filipina, 28 Mei 2017. Sebanyak 61 militan, 20 anggota pasukan keamanan dan 19 warga sipil telah terbunuh akibat pertempuran. REUTERS/Erik De Castro
Kalimantan Waspadai Pelarian Kelompok ISIS dari Marawi

Polda Kalimantan Timur-Kalimantan Utara mewaspadai pelarian kelompok Marawi yang tengah digempur pemerintah Filipina.


Teror ISIS di Marawi, Kemlu Minta WNI di Filipina Waspada  

24 Mei 2017

Militer Filipina membantu warga untuk meninggalkan tempat tinggalnya saat terjadinya baku tembak antara militer Filipina dengan militan ISIS di kota Marawi, Filipina Selatan, 24 Mei 2017. REUTERS
Teror ISIS di Marawi, Kemlu Minta WNI di Filipina Waspada  

WNI yang berada di Filipina diimbau untuk lebih waspada, setelah status darurat militer diterapkan oleh Presiden Rodrigo Duterte di Marawi.


Jokowi: Dari 5 Pekan, Rute RoRo Davao-Bitung Jadi 2,5 Hari  

30 April 2017

Presiden Joko Widodo dan Presiden Rodrigo Duterte meresmikan jalur kapal RoRo Davao-General Santos-Bitung, 30 April 2017 di Kudos Port, Davao. Tempo/Amirullah
Jokowi: Dari 5 Pekan, Rute RoRo Davao-Bitung Jadi 2,5 Hari  

Dibukanya rute Davao-Bitung, kata Jokowi, menunjukkan Presiden Duterte peduli dengan wilayah-wilayah yang berada jauh dari ibu kota Filipina, Manila.


Jokowi-Duterte Bakal Resmikan Jalur Laut Davao-Bitung

28 April 2017

Presiden Jokowi (kedua dari kiri) berjalan bersama Presiden Filipina Rodrigo Duterte (kanan) pada kunjungan kenegaraan di Istana Malacanyan, Manila, Filipina, 28 April 2017. ANTARA/Rosa Panggabean
Jokowi-Duterte Bakal Resmikan Jalur Laut Davao-Bitung

Presiden Jokowi dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan meresmikan pembukaan rute pelayaran kapal Davao-Bitung.


Duterte Sambut Jokowi di Istana Malacanang

28 April 2017

Presiden Jokowi (ketiga dari kiri) berjalan bersama Presiden Filipina Rodrigo Duterte (kiri), pada kunjungan kenegaraan di Istana Malacanyan, Manila, Filipina, 28 April 2017. Pada kesempatan tersebut Indonesia dan Filipina menandatangani dua kerja sama. ANTARA/Rosa Panggabean
Duterte Sambut Jokowi di Istana Malacanang

Presiden Jokowi diterima Presiden Filipina Redrigo Duterte.di Istana Malacanang.


Ini Agenda Lawatan Presiden Jokowi ke Filipina

25 April 2017

Presiden Jokowi (kanan) berbincang dnegan Presiden Republik Filipina, Rodrigo Roa Duterte, di Istana Merdeka, Jakarta, 9 September 2016. Nama Duterte menjadi kontroversial akibat kebijakan tembak mati pengedar narkoba tanpa proses pengadilan.  TEMPO/Subekti.
Ini Agenda Lawatan Presiden Jokowi ke Filipina

Jokowi akan menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Duterte dan menghadiri KTT ASEAN.


3 WNI yang Diduga Diculik Abu Sayyaf Adalah Nelayan

20 Januari 2017

Foto dokumen kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina. Kelompok yang mengklaim berafiliasi dengan ISIS ini menuntut uang tebusan bagi 10 WNI awak kapal Brahma 12. AP
3 WNI yang Diduga Diculik Abu Sayyaf Adalah Nelayan

Tiga WNI asal Sulawesi Selatan yang diduga diculik Abu Sayyaf
adalah nelayan.


Kisah 1.934 Keturunan di Mindanao Hingga Diberi Status WNI

26 Oktober 2016

Ilustrasi nelayan. ANTARA/Anis Efizudin
Kisah 1.934 Keturunan di Mindanao Hingga Diberi Status WNI

Sebanyak 1.934 warga keturunan Indonesia di Mindanao, Filipina pelintas tradisional dan sudah tinggal di sana bahkan sebelum Indonesia merdeka.


1.934 Warga Keturunan di Mindanao, Filipina Resmi Jadi WNI  

26 Oktober 2016

Konsul Jenderal RI Davao City, Direktur Tata Negara Kemenkumham, Assistant Chief State Counsel DOJ, pihak UNHCR serta Tim Teknis Penelaah dan Penegas Status
1.934 Warga Keturunan di Mindanao, Filipina Resmi Jadi WNI  

Sebanyak 1.934 warga keturunan Indonesia di Mindanao, Filipina telah mendapatkan statusnya sebagai WNI.