TEMPO.CO, Malang - Rektor Institut Teknologi Nasional Malang Soeparno Djiwo mencopot Ketua Jurusan Planologi Ibnu Sasongko dan Sekretaris Jurusan Planologi Arief Setiyawan. Keduanya dicopot dari jabatan karena dianggap bertanggung jawab dalam kegiatan perpeloncoan mahasiswa berkedok Kemah Bakti Desa di Gua Cina, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, yang menyebabkan seorang pelonco, Fikri Dolasmantya Surya, tewas saat kegiatan berlangsung.
"Mereka diberhentikan dan menjadi dosen biasa," kata Soeparno dalam pesan pendek yang diterima Tempo, Kamis, 12 Desember 2013.
Kedua pejabat Jurusan Planologi itu, katanya, dianggap lalai dalam mengawasi kegiatan yang dilangsungkan di Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang Oktober lalu tersebut.
Pemberhentian, katanya, dilakukan dengan berbagai pertimbangan serta disampaikan secara lisan kepada keduanya beberapa hari setelah kegiatan. Keduanya akan diberhentikan secara resmi setelah menyelesaikan laporan kegiatan yang dilakukan jurusan. "Surat keputusan sudah di meja, segera diserahkan," katanya.
Arief mengaku ikhlas dan menerima keputusan Rektor ITN tersebut. Dia mengakui dirinya tidak mengawasi kegiatan selama 24 jam. Sebab, menurut dia, mahasiswa sudah dewasa, berbeda dengan siswa SMA yang masih membutuhkan pengawasan. "Kami mempercayai mereka," katanya.
Baca Juga:
Meski dicopot dari jabatanya, Arief tetap mengajar seperti biasa di Jurusan Planologi. Sanksi tersebut ia terima sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegiatan yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Planologi ITN Malang itu.
EKO WIDIANTO
Berita Terpopuler:
Ahok dan Masinis Pemberani Kereta Tragedi Bintaro
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Champions
Kisah Penjaga Palang Kereta 1: Mual Lihat Mayat
Teknisi Beri Isyarat Kereta Akan Menabrak
Petugas KA Bintaro Korbankan Nyawa Demi Penumpang