TEMPO.CO, Malang - Rektor Institut Teknologi Nasional Malang Soeparno Djiwo mengatakan pihaknya membentuk tim untuk menelusuri kebenaran foto adegan pemerkosaan yang beredar di media sosial.
Soeparno menyangkal terjadi pelecehan seksual dalam kegiatan Kemah Bakti Desa mahasiswa baru Jurusan Planologi ITN pada Oktober lalu tersebut. “Ini sesuai hasil investigasi tim ITN yang meminta keterangan sejumlah pihak,” kata Soeparno melalui pesan singkat, Kamis, 12 Desember 2013.
Sebelumnya, beredar gambar adegan pemerkosaan berjemaah di tanah lapang. Satu mahasiswi ditindih dua pria yang bertelanjang dada. Gambar ini yang pertama beredar di media sosial yang kemudian membuka kasus kekerasan dalam kegiatan mahasiswa di ITN.
Namun, ia membenarkan bahwa ada tindakan di luar batas kewajaran, seperti pemberian air minum yang terbatas. "Ada indikasi kekerasan, tapi bukan pemukulan," kata Soeparno.
Namun, jika terbukti terjadi kekerasan yang menyebabkan Fikri tewas, pelaku akan dipecat. Saat ini sebanyak 53 panitia Kemah Bakti Desa telah diskors. Selain itu ketua jurusan dan sekretaris jurusan juga dicopot dari jabatannya.
Baca Juga:
Sementara, saat ini ITN masih berkeyakinan Fikri tewas bukan karena kekerasan fisik. Sesuai dengan visum luar, kata Soeparno, tak ditemukan tanda kekerasan pada sekujur tubuhnya.
EKO WIDIANTO