TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutarman mengatakan jajarannya sudah memantau adanya terduga pelaku yang berencana melangsungkan aksi teror berkaitan dengan perayaan Hari Natal dan tahun baru 2014.
"Kami sudah memonitor adanya pelaku terorisme ke daerah tertentu dan pelakunya sudah diikuti," kata Sutarman, di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, 12 Desember 2013.
Sutarman tak merinci jenis teror yang dipersiapkan terduga pelaku yang sudah dikuntit polisi. Namun, menurut dia, ada pergerakan tertentu dari terduga pelaku teror itu dari satu daerah ke daerah lain. "Kemungkinan dia merakit bahan peledak dan sebagainya."
Ia mengatakan, beberapa wilayah yang menjadi target dari terduga pelaku teror, antara lain Sulawesi Tengah, Sumatera Selatan, Jakarta, dan sejumlah daerah lain. Karena itu, Sutarman berharap masyarakat meningkatkan kewaspadaan.
Sebabnya, motif dari terduga pelaku teror adalah menciptakan kecemasan di tengah masyarakat. "Targetnya macam-macam. Kalau dulu simbol asing, sekarang simbol-simbol lain."
Baca Juga:
Sutarman enggan menyebutkan jaringan terduga pelaku teror yang rencana aksinya telah terendus ini. Menurut dia, pelaku teror saat ini tersebar ke berbagai sel yang terus dipantau polisi.
"Sepanjang dia tidak melakukan tindakan, kami tidak melakukan tindakan hukum," ujarnya. "Tapi kalau dia melakukan kegiatan merencanakan penyerangan terhadap target, itu yang kami harus lakukan pendekatan hukum."
Polisi, kata Sutarman, mengimbau masyarakat tetap tenang. Ia mengatakan, jajarannya berkomitmen memberikan rasa aman kepada masyarakat yang menjalankan ibadah Natal dan perayaan tahun baru. "Kami akan menempatkan anggota-anggota di tempat-tempat di mana masyarakat akan berada."
Sebelumnyan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan telah menerima laporan dari Sutarman ihwal masalah keamanan menjelang perayaan Natal dan tahun baru 2014. "Ada elemen-elemen yang merancang gangguan keamanan dan ketertiban di tempat-tempat tertentu," kata SBY, sebelum bertolak ke Jepang, hari ini.
PRIHANDOKO
Berita Lainnya:
Jepang Hibah Rp 70 T buat Kereta Supercepat di RI
Dikuntit Media, Jokowi: Asal Tidak Ikut Saya Mandi
Inilah Ponsel Android Pertama Nokia
Badan Intelijen Amerika, NSA, Rekrut Remaja
Jokowi Setuju Bahasa Inggris di Tingkat SD Dihapus
Kontroversi Paus Fransiskus