TEMPO.CO, Jakarta - Melemahnya bursa regional Asia serta pembukaan bursa Eropa yang cenderung negatif membuat indeks kembali terkoreksi tajam. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan hari ini turun 59,52 poin (1,4 persen) ke level 4.212,21.
Analis dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, Benedictus Agung, mengatakan ekspektasi pengurangan stimulus bank sentral Amerika (The Fed) masih menjadi faktor pendorong aksi jual di pasar saham.
"Kesepakatan anggaran belanja Amerika akan memberikan ruang lebih bagi The Fed untuk melakukan pemangkasan stimulus (tapering) lebih awal," ujar dia dalam rilis yang diterima Tempo, Kamis, 12 Desember 2013.
Saham-saham sektor perbankan menjadi pemberat indeks hari ini, seperti Bank BRI, Bank BCA, dan Bank Mandiri. Nilai transaksi hari ini mencapai Rp 3,4 triliun, lebih kecil dari hari-hari sebelumnya. "Asing masih melakukan tekanan jual dengan membukukan penjualan bersih Rp 511 miliar," kata Benedictus.
Meski hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,5 persen, pergerakan indeks tidak terdorong naik. Ini menunjukkan sentimen eksternal lebih dominan mempengaruhi pergerakan indeks.
Bursa regional melemah hingga 17.00 WIB. Nikkei 225 terkoreksi 1,12 persen ke 15.341,82, Hang Seng melemah 0,51 persen ke 23.218,12, bursa Korea susut 0,51 persen ke 1.967,93, dan Strait Times turun 0,06 persen ke 3.059,04.
PDAT | M. AZHAR