TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Pebulu tangkis putra Indonesia, Sony Dwi Kuncoro, harus mengakui keunggulan lawannya dari Jepang, Kenichi Tago, dalam pertemuan keduanya pada babak kedua penyisihan grup Final BWF Super Series 2013 di Kuala Lumpur, Kamis, 12 Desember. Sony menyerah 21-12, 19-21, dan 17-21.
Pada set pertama, Sony tampil mendominasi pertandingan. Permainan reli panjang dengan ditutup smes keras khas Sony terbukti ampuh untuk dapat menuai poin demi poin. Ia pun tak butuh waktu lama untuk menutup set pertama dengan skor 21-12.
Memasuki set kedua, Sony masih tampil dominan seperti set sebelumnya. Setidaknya, hingga memasuki paruh akhir set kedua, Sony masih memimpin 16-7. Dua kali kesalahan Sony mengantisipasi bola Tago yang dikira keluar namun ternyata masuk menjadi awal bumerang bagi Sony.
Perlahan dan pasti, Tago berhasil merangsek perolehan angka hingga menyamakan kedudukan 16-16. Memasuki akhir set kedua, Tago tampil lebih dominan dan menutup set dengan angka 21-19.
Pada set penentuan, dominasi Tago kian menjadi-jadi, berbanding terbalik dengan Sony yang terus tertekan. Set penentuan akhirnya dimenangi Tago dengan skor 21-17, sekaligus membukukan kemenangan pertama dari Sony setelah kalah dalam tujuh pertandingan sebelumnya.
Sony mengakui bahwa agresivitasnya mulai menurun memasuki pertengahan set kedua. "Entah mengapa memasuki pertengahan set kedua saya mulai drop dan tidak bisa bermain sesuai dengan pola saya," katanya. "Saya bermain terlalu pelan dan kesulitan untuk bisa bermain agresif.”
MASRUR
Terpopuler
Samad: Siapa Atut, sehingga KPK Harus Takut?
Ketua KPK: Kasus Korupsi di Banten Sangat Banyak
Kontroversi Paus Fransiskus
Dikuntit Media, Jokowi: Asal Tidak Ikut Saya Mandi