Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masuki Musim Hujan, Wilayah Madiun Rawan Bencana  

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
FOTO ANTARA/Fikri Ali/nz/10
FOTO ANTARA/Fikri Ali/nz/10
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, meningkatkan kewaspadaan pada musim hujan ini. Sebab, 11 dari 15 wilayah kecamatan dinyatakan rawan terjadi banjir dan tanah longsor. "Karena hampir di seluruh wilayah rawan bencana alam, kami sudah menyiapkan langkah penanggulangan," kata Kepala BPBD setempat, Ahmad Nuryanto, Kamis, 12 Desember 2013.

Menurut dia, penanganan bencana yang disiapkan itu dengan menyiagakan sukarelawan di kantor BPBD. Mereka bertugas memantau peristiwa melalui jaringan komunikasi maupun terjun langsung ke lapangan. Selain itu, pihak BPBD telah menginventarisasi peralatan untuk penyelamatan, misalnya perahu karet.

Upaya lainnya, Ahmad melanjutkan, pihak BPBD menjalin koordinasi dengan satuan kerja terkait. Di antaranya Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan, dan Dinas Sosial. Diharapkan, saat bencana alam benar-benar terjadi bisa segera ditanggulangi. "Kalau ada tanah longsor yang menutup jalan, bisa segera dikeruk dengan menggunakan alat berat dari Dinas PU Bina Marga," ia menjelaskan.

Adapun daerah yang rawan tanah longsor, ia menyatakan, adalah Kecamatan Kare, Saradan, Gemarang, dan Dagangan. Penyebabnya, daerah-daerah itu berada di lereng Gunung Wilis yang memiliki kontur tanah labil.

Sedangkan yang berpotensi diterjang banjir berada di tujuh wilayah kecamatan, yaitu Wungu, Madiun, Sawahan, Balerejo, Jiwan, Geger, Pilangkenceng, dan Mejayan. Secara geografis, wilayah tersebut dilalui aliran sungai dari lereng Gunung Wilis dan bermuara ke Bengawan Madiun. "Sungainya seperti Jerohan dan Catur," ujar Ahmad kepada Tempo. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun intensitas yang mulai meningkat selama sepekan terakhir telah merusak dam sekaligus jembatan di Desa Kaliabu, Kecamatan Mejayan. Ahmad mengatakan, pihak BPBD telah melakukan pendataan dan melaporkan ke Dinas PU Pengairan untuk proses perbaikannya.

Nanang, salah seorang warga Desa Kaliabu, menyatakan ambrolnya dam sekaligus jembatan penghubung dua dusun itu mengkhawatirkan penduduk. Terutama bagi mereka yang tinggal di dekat infrastruktur tersebut. "Bisa-bisa air dari kali meluber dan masuk ke rumah," ujarnya. Kerusakan itu terjadi akhir pekan lalu.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita Lainnya:
Mayat Korban Pelonco ITN Mengeluarkan Sperma
Aturan SNMPTN 2014 Berubah   
Aneka Kisah Kepahlawanan Sofyan Hadi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.