TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan tak ingin terburu-buru dalam perencanaan maupun pengerjaan proyek tanggul laut raksasa (giant sea wall). "Saat ini masih perencanaan," katanya saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Senayan pada Kamis, 12 Desember 2013.
Proyek raksasa itu berhubungan dengan proyek lainnya, yakni reklamasi pantai. Keduanya bersama-sama menghimpun konsep Jakarta sebagai water front city, perpaduan tanggul dan kota di atas laut alias reklamasi.
Meski masih dalam perencanaan, Jokowi yakin proyek water front city ini sudah banyak dilirik investor. "Yang antre buanyak banget," katanya.
Jokowi menyatakan tidak mau terburu-buru memutuskan giant sea wall karena ada beberapa pertimbangan, di antaranya beban penduduk. Dia memperkirakan, jika water front city ini dimulai, ada 750 ribu penduduk baru yang datang.
Menurut Jokowi, izin reklamasi pulau di utara Jakarta sudah ada sejak masa Gubernur Fauzi Bowo. Dari 17 izin yang masuk, Jokowi meneruskan, hanya ada satu yang diberi izin untuk membangun pulau oleh Fauzi. Reklamasi ini berlangsung di utara Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Sebagai bentuk kehati-hatiannya, izin yang sudah habis per September 2013 itu belum ia izinkan diperpanjang.
SYAILENDRA
Berita Lainnya:
Samad: Siapa Atut, sehingga KPK Harus Takut?
Ketua KPK: Kasus Korupsi di Banten Sangat Banyak
Dikuntit Media, Jokowi: Asal Tidak Ikut Saya Mandi
Inilah Ponsel Android Pertama Nokia