TEMPO.CO, Cilacap - Dalam sepekan terakhir ini, tiga kuburan di Cilacap, Jawa Tengah, dibongkar dan bagian tubuh mayat dicuri. Polisi masih menyelidiki kasus yang menggegerkan ini. “Motif belum diketahui, kami masih mengembangkan kasus,” kata Kepala Kepolisian Sektor Cilacap Utara, Ajun Komisasris Gatot Sumbodo, Jumat, 13 Desember 2013. Pencurian terakhir kali terjadi pada Kamis malam, 12 Desember 2013.
Dia menduga, sebelum membongkar kuburan, pencuri mengelar ritual. Di depan makam, terdapat kurungan ayam yang berisi otak dan potongan kerangka kepala. Tak jauh dari kurungan, ada kandang burung segi empat berisi makanan burung dan jagung. Di sebelahnya, ada lilin berbentuk angka empat. Di antara jarak keduanya, ada guci kecil yang di dalamnya berisi lilin berbentuk angka dua.
Bagian tubuh yang diambil berasal dari mayat bernama Endah Setyowati, 24 tahun. Ia meninggal pada malam Jumat Kliwon, 8 Agustus 2013. Endah dimakamkan di Kuburan Sabuk Janur, Kelurahan Kebonmanis, Kecamatan Cilacap Utara. Menurut Daroso, paramedis Puskesmas Cilacap Utara, bagian tubuh yang hilang mulai dari leher hingga tengkorak. “Sepertinya dipotong,” katanya.
Pembongkaran makam ini diketahui pertama kali oleh sepupu Endah, Supriyanto, 37 tahun. “Saya kaget melihat kondisi makam sudah berantakan,” katanya.
Kejadian ini merupakan kasus kedua setelah sebelumnya pada Ahad, 8 Desember 2013, kejadian serupa terjadi di Kuburan Cikento, Kelurahan Gunung Simping, Cilacap. Satu jasad bayi kembar berjenis kelamin perempuan dari pasangan Aji Septian, 24 tahun, dan Lusi Purwanesti, 23 tahun, warga Jalan Katamso RT 1 RW 5, Kelurahan Sidanegara, raib. Sedangkan satu jasad lain, yang pada malam sebelumnya juga dibongkar, pencuri hanya mengambil pengikat tali kafan.
Kasus pencurian mayat di Cilacap ini mengingatkan pada kasus serupa di Purbalingga beberapa tahun lalu. Saat itu, pelakunya Sumanto. Dia kemudian dijuluki Sang Kanibal dari Purbalingga karena membongkar, mencuri, dan memakan mayat nenek berusia 81 tahun yang belum sampai 24 jam dikubur di kuburan Desa Mojotengah, Kemangkon, Purbalingga.
ARIS ANDRIANTO