TEMPO.CO, Jakarta--Kendati polisi bertekad menyikat Hercules lewat tuduhan melakukan pemerasan dan kejahatan pencucian uang, tapi ancaman itu tak membuat yang bersangkutan gentar. Menurut seorang sumber, kelompok kuasa hukum Hercules telah menyiapkan berbagai cara agar Hercules terbebas dari jerat hukum.
Salah satu yang mereka lakukan adalah mendekati dan mengintimidasi para korban dan saksi agar tak menyebut diperas Hercules. Sumber ini mengatakan Hercules sudah mengerahkan sejumlah pengacara untuk membela dirinya. Di antara saksi yang “ditekan” adalah Amin Maulana. Amin membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa peristiwa 5 Maret 2010 itu--saat ia memberi uang untuk Hercules--bukan pemerasan. Ia juga menandaskan bahwa ketika membuat surat ia dalam keadaan sehat, tanpa tekanan. Surat itu tertanda 15 Maret 2013.
Kepada Tempo, Amin mengatakan bahwa dia tak diancam oleh Hercules saat membuat pernyataan itu. “Itu memang untuk biaya keamanan di sekitar kompleks usaha,” katanya. Saat ditanya berapa lama jangka waktu keamanan yang diberikan kelompok Hercules, Amin menjawab, ”Yah, selama usaha itu beroperasi….” Seorang penyelidik menyatakan, Amin membuat surat pernyataan itu lebih karena ketakutan.
Kuasa hukum Hercules, Boyamin Saiman, membantah adanya permainan untuk mengintimidasi para korban dan saksi. “Jika itu saya lakukan, sama saja dengan bunuh diri," katanya. Ia menyatakan tak tahu bahwa Hercules akan didampingi puluhan pengacara. “Yang saya tahu belasan,” katanya.
Menurut Boyamin, tuduhan pencucian uang yang diajukan polisi lemah. “Sebagai suami yang baik, Hercules menyerahkan semua uang ke rekening istrinya,” katanya. Dia menegaskan kliennya tak memeras pengusaha. "Justru banyak ruko yang mengajukan agar masuk prioritas keamanan dari Hercules," katanya.
YULIAWATI, MUHAMAD MUHYIDIN
Berita terkait:
Hercules Pindah Bui
Diperiksa Kesehatan, Hercules: Kabar Saya Baik
Kasus Hercules Dikaitkan ke Rekening Gendut Polisi
Hercules Akan Dijerat Dua Kasus Baru