TEMPO.CO, Jakarta - Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, pemilih Partai Kebangkitan Bangsa paling rentan dengan praktek politik uang. Sedangkan pemilih Partai Keadilan Sejahtera paling susah didekati dengan politik uang.
"Bisa jadi karena tingkat pendidikan dan pendapatan pemilih PKB lebih rendah ketimbang PKS," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanudin Muhtadi di Jakarta, Kamis, 12 Desember 2013. "Politik uang lebih diterima di pedesaan ketimbang perkotaan."
Survei nasional Indikator dilakukan pada Maret 2013 dengan melibatkan 1.200 responden. Pengambilan responden dilakukan dengan sistem acak berjenjang dengan tingkat kepercayaan hingga 95 persen. Total deviasi kesalahan survei sebesar 2,9 persen.
Hasil survei menunjukkan, sebanyak 54,3 persen menolak politik uang. Rinciannya, sebanyak 48,9 persen tetap memilih partai semula, dan 5,4 persen menolak uang dan memilih partai yang tidak menawarkan uang. Sedangkan 41,7 persen menerima politik uang. Namun, mayoritas dari yang menerima uang justru tidak memilih partai atau caleg yang memberikan uang, yakni sebanyak 19,5 persen.
Survei juga menunjukkan, sebanyak 80,3 persen responden tak pernah mengalami langsung politik uang. Selain itu, sebanyak 79,1 persen responden tidak pernah melihat lingkungannya menerima uang jelang pemilu. Namun, Burhanudin menuturkan, mereka yang lingkungannya menerima politik uang cenderung toleran terhadap praktek seperti ini.
WAYAN AGUS PURNOMO
Terpopuler
Mayat Korban Pelonco ITN Mengeluarkan Sperma
TN Telusuri Adegan Pemerkosaan dalam Pelonco
Warga Bakar Vila Orange Milik Probosutedjo
Aset Melimpah dan Rumah Mewah Hercules
Multivision Diminta Hentikan Peredaran Film Soekarno
Rusuh di Puncak, Penjaga Vila Siapkan Bom Molotov
Bola Mata Korban Pelonco Maut ITN Berlumuran Darah
Pemilik Vila Bayar Massa Penolak Pembongkaran?
Rusuh Pembongkaran, Warga Bakar Vila
Rusuh Pembongkaran Vila, Jalur Puncak Ditutup