TEMPO.CO, Jakarta - Minimnya sentimen positif dari bursa regional ditambah melemahnya nilai tukar rupiah masih menjadi penghambat lajut indeks untuk berbalik arah.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hingga jeda siang ini kembali terkoreksi 10,16 poin (0,24 persen) ke level 4.202,059.
"Belum adanya sentimen positif dan pelemahan nilai tukar rupiah ke level 12.000 per dolar masih menjadi katalis jual di bursa saham," ujar Benedictus Agung, analis dari PT Samuel Sekuritas Indonesia.
Menurut Benedictus, Dow Jones dan S&P 500 tadi malam kembali ditutup melemah setelah data retail sales diumumkan jauh lebih baik dari harapan pasar. "Persetujuan Kongres atas proposal anggaran belanja Amerika membuat ekspektasi tapering di bulan Desember semakin kuat."
Sementara itu, initial jobless claims diumumkan jauh lebih buruk dari harapan pasar. Namun sepertinya hal tersebut belum mampu menyingkirkan spekulasi pengurangan stimulus jauh dari pasar keuangan global.
Bursa Asia bervariasi seiring masih adanya sentimen negatif di atas. Hingga 11.30 WIB, Nikkei 225 menguat 0,96 persen ke level 15.488,23, Hang Seng menguat 0,43 persen ke 23.318,13. Sementara bursa Korea melemah 0,28 persen ke 1.962,02, dan Strait Times juga terkoreksi 0,10 persen ke 3.055,88.
PDAT | M. AZHAR