TEMPO.CO, Jakarta - Analis Trust Recurities Reza Priambada memperkirakan laju rupiah hari ini masih akan tetap melemah. Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang memutuskan untuk mempertahankan level BI Rate di level 7,5 persen dinilai tidak banyak berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah di pasar.
Menurut Reza, para pelaku pasar akan lebih memilih membeli mata uang yang lebih jelas sentimen trennya.
"Dolar ke depan tampaknya masih menjadi pilihan dengan tren kenaikan yang masih berlanjut seiring kian dekatnya pembahasan anggaran dan tapering off," ujar Reza dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 13 Desember 2013.
Untuk mata uang asing lain, laju euro juga diperkirakan masih menguat seiring dengan perkiraan kinerja industri di zona euro yang menunjukkan kenaikan. Begitu pula dengan pound sterling, diperkirakan akan menguat seiring ekspektasi Bank of England bahwa pertumbuhan ekonomi Inggris 2013 berpotensi naik 1,4 persen di atas perkiraan sebelumnya 0,6 persen.
"Untuk kurs rupiah dalam negeri diperkirakan akan berada di atas target support Rp 12.105 per dolar AS," ujar Reza.
Kamis kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,39 persen. Dari 483 saham yang diperdagangkan, sebanyak 81 saham menguat, 155 saham melemah, dan 247 saham stagnan.
Sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia seluruhnya melemah dengan pelemahan terbesar dialami sektor aneka industri yang sebesar 1,97 persen. Indeks bisnis 27 juga ditutup anjlok 2,2 persen.
GALVAN YUDISTIRA
Topik Terhangat
Kecelakaan Kereta Bintaro | SEA Games Myanmar | Pelonco Maut ITN | Vila Liar Puncak | Mandela Wafat
Terpopuler
Mayat Korban Pelonco ITN Mengeluarkan Sperma
ITN Telusuri Adegan Pemerkosaan dalam Pelonco
Warga Bakar Vila Orange Milik Probosutedjo
Main Golf, Empat Direksi BUMN Terancam Sanksi
Multivision Diminta Hentikan Peredaran Film Soekarno
Nama di KPK Ini Disebut Dekat dengan Cikeas