TEMPO.CO, Palembang - Sriwijaya Football Club (SFC) masih terlilit masalah keuangan dan berutang hingga miliaran rupiah pada pada sejumlah pemain musim lalu. Untuk mengurangi masalah itu, Presiden SFC Dodi Reza Alex terpaksa menggadaikan rumahnya di Jakarta ke Bank Sumsel-Babel senilai Rp 2 miliar.
Menurut Dodi, krisis dana juga melanda klub-klub lain di Indonesia. "Krisis keuangan melanda hampir seluruh klub di Indonesia setelah ada larangan klub menggunakan dana dari APBD," kata Dodi di Palembang, Jumat, 13 Desember 2013.
Pada saat ini, sebagian besar klub belum mendapatkan pemasukan secara memadai dari sponsor. Manajemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku pengelola SFC akan menggunakan dana dari Bank Sumsel-Babel itu untuk membayar tunggakan satu bulan gaji pemain pada musim 2011/2012, serta sisa uang muka kontrak pemain dan pelatih musim kompetisi lalu.
"Kami belum dapat mengandalkan dana dari sponsor,” ujarnya seusai penandatangan pinjaman dari Bank Sumsel-Babel di Palembang. Selain Rp 2 Miliar hasil gadai rumah, manajemen SFC juga akan mendapat suntikan dana tambahan sebesar Rp 800 juta dari PT Liga Indonesia, sisa dana pembagian keuntungan yang merupakan hak seluruh klub peserta Liga Super Indonesia.
“Untuk ketiga kalinya, saya menggadaikan rumah ke Bank Sumsel."
Sementara itu, Direktur Keuangan SFC, Auggie Bunyamin, menyatakan akan langsung membayar tunggakan gaji pemain setelah proses administrasi selesai. “Kami memang menunggak gaji mereka dua bulan pada musim kompetisi 2011/2012, namun sekarang tinggal satu bulan," kata Augie.
PARLIZA HENDRAWAN