TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan ponsel cerdas teranyar besutan Apple, iPhone 5S, berhasil mengungguli Samsung Galaxy S4. Lembaga riset Counterpoint menghimpun data hingga Oktober lalu. Mereka melakukan survei serta penelitian terhadap distributor dan peretail di 33 negara.
Penelitian menempatkan iPhone 5S di peringkat teratas ponsel yang paling banyak terjual. Sebelumnya, pencinta produk Apple mesti menunggu waktu cukup lama untuk bisa memiliki ponsel tersebut karena keterbatasan pasokan. Para analis memprediksi ada peningkatan permintaan yang cukup tinggi terhadap iPhone 5S antara November dan Desember.
Kerabatnya, iPhone 5, berada di urutan kedua. Sedangkan pesaing terkuatnya, Samsung Galaxy S4, berada di peringkat ketiga. Padahal sebelumnya, Galaxy S4 sempat ditargetkan sebagai ponsel yang paling banyak terjual di tahun ini.
Untuk menyiasati hal tersebut, Samsung meluncurkan kerabat dekat Samsung Galaxy S4, yaitu Galaxy J. Ponsel ini memiliki tampilan yang sangat mirip dengan S4, namun performanya ditingkatkan sehingga hampir setara dengan phablet Galaxy Note 3.
Peringkat keempat ditempati oleh iPhone 5C, yang merupakan iPhone 5 versi murah. Seperti diketahui, Apple sebelumnya selalu menghadirkan produk premium dengan harga selangit. Peringkat kelima yaitu Samsung Galaxy Note 3, kemudian disusul Galaxy S3. Peringkat ketujuh ditempati Samsung Galaxy S4 Mini.
Nokia membuat kejuatan karena ponsel fiturnya, Nokia 501, masuk dalam daftar ini, yaitu berada di peringkat kedelapan, diikuti Samsung Galaxy S3 Mini di peringkat kesembilan. Produsen ponsel asal Finlandia, Nokia, kembali menempatkan ponsel fiturnya dalam daftar, yaitu Asha 501, yang berada di peringkat sepuluh.
Jumlah penjualan iPhone di seluruh dunia terbilang cukup baik di tahun 2013. Terlebih di Cina, dengan peningkatan pangsa pasar sebesar 9 persen antara September hingga Oktober.
Kesepakatan dengan perusahaan telekomunikasi China Mobile disebut sebagai faktor pemacu meningkatnya angka penjualan di Negeri Tirai Bambu. “Adanya kerja sama dengan China Mobile yang baru dilakukan, semakin mendorong perang harga dengan distributor lain,” ujar analis Counterpoint, Tom Kang, yang dilansir situs CNET, Jumat, 13 Desember 2013. Dia melanjutkan, peningkatan pangsa pasar berpotensi menjadikan produk Apple sebagai produk teratas di Cina.
CNET | SATWIKA MOVEMENTI