TEMPO.CO, Jakarta - Inflasi di Jakarta tiap tahunnya terus melaju. Hingga November, laju inflasi di ibu kota mencapai 7,16 persen. Untuk menekan laju inflasi, Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama punya cara jitu.
Caranya, kata Basuki, dengan menyediakan kupon beras murah untuk satu tahun penuh. "Ini bisa menekan angka inflasi karena harga beras yang lama sudah ditahan selama setahun," ujar Basuki di kantornya, Balai Kota, Jumat, 13 Desember 2013.
Untuk pembagian kupon beras murah ini, Basuki alias Ahok telah berkoordinasi dengan Asisten Sekretaris Daerah Bidang Ekonomi, Hasan Basri Saleh. Menurutnya, pembagian kupon akan dimulai dari anggota koperasi pegawai negeri sipil pemerintah Jakarta. "Untuk awal, saya menargetkan ini bisa diikuti 10 ribu anggota koperasi PNS Jakarta," katanya.
Untuk kebutuhan beras di Jakarta, menurutnya, tidak diperlukan gudang besar. Cukup dengan bekerja sama dengan pihak ketiga atau mendatangkan langsung dari daerah penghasil beras seperti Karawang, Jawa Barat.
"Jadi, kami bisa bayar di muka. Harga beras untuk setahun penuh pun bisa sama dengan harga beras saat ini. Ini namanya teori ekonomi kerakyatan versi Ahok," ujarnya sambil tertawa.
Dengan cara seperti ini, katanya, kedua belah pihak sama-sama diuntungkan. Pegawai negeri sipil bisa mendapatkan harga beras yang sama selama setahun penuh. Perusahaan pun akan lebih untung karena dagangannya telah terbeli sejak awal. "Kalau tidak bisa mendatangkan banyak beras dari luar kota karena tidak ada gudang, ya kerja sama dengan siapapun. "Dengan Alfamart misalnya," ia menjelaskan.
SUTJI DECILYA
Baca juga:
Aset Melimpah dan Rumah Mewah Hercules
Modus Hercules Memeras dan Mencuci Uang
Pemilik Vila Bayar Massa Penolak Pembongkaran?
Jejak Onar Hercules di Ibu Kota