Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Serangkai di Pedalaman Luwu

Editor

Pruwanto

image-gnews
Selain danau Matano, Luwu Timur memiliki tiga danau indah lainnya yakni danau Towuti dan danau Mahalona. TEMPO/ Nita Dian
Selain danau Matano, Luwu Timur memiliki tiga danau indah lainnya yakni danau Towuti dan danau Mahalona. TEMPO/ Nita Dian
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Dalam edisi Danau, Tim Tempo mengupas tentang tiga danau di Sulawesi Selatan: Matano, Mahalona, dan Towuti. Tiga danau yang masih alami ini saling terhubung oleh dua sungai. Salah satunya termasuk yang terluas di Indonesia.

Danau Matano terletak di Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur. Desa Soroako, yang terletak di sisi barat danau, telah berkembang jadi kota modern yang rapi, terutama karena sebagian besar daerah ini dikelola PT Vale Indonesia Tbk (dulu PT Inco), perusahaan tambang nikel yang beroperasi sejak 1968. Rumah peristirahatan milik perusahaan berjejer di sepanjang tepi danau, termasuk lapangan golf.

Dengan kedalaman sekitar 500 meter, Matano menjadi danau terdalam di Asia Tenggara dan terdalam kedelapan di dunia. Danau ini tersambung melalui sungai dengan Danau Mahalona, dan Danau Towuti di bagian selatan. Towuti, yang luasnya, 561 kilometer persegi, merupakan danau terluas kedua di Indonesia. Ketiga danau ini terbentuk akibat kegiatan tektonik jutaan tahun silam.

Soroako dapat ditempuh dengan angkutan udara dan darat dari Makassar. Tim Tempo yang pergi ke sana memilih berangkat melalui jalur udara. Dari Kota Makassar, tim naik pesawat Fokker 50 milik Indonesia Air yang disewa Vale.

Satu jam kemudian, pesawat mendarat di Bandar Udara Soroako, tepat di seberang Terminal Soroako, tempat bus dari Makassar dan kota lain terparkir. Lantaran tak ada angkutan umum, tim pun naik ojek menuju sebuah hotel yang menghadap ke Danau Matano.

Dermaga Soroako menjadi gerbang utang menuju dua desa di seberang danau: Desa Matano dan Desa Nuha, Kecamatan Nuha.

Untuk mengunjungi beberapa lokasi di sekitar danau, Tim Tempo menggunakan sebuah ketinting (perahu bermotor). Ongkosnya sekitar Rp 400 ribu sehari penuh. Di tengah danau, ketinting pun berhenti. Saat merapat ke tebing karang yang dipenuhi semak belukar, terdapat gua di bawah air.

Tinggi lubang ini 10-15 meter. Gua itu kira-kira separuh luas lapangan badminton. Karangnya kebanyakan menonjol ke bawah. Airnya jernih, sehingga baying-bayang baru besar di dasar sana tampak jelas dari permukaan. Kolam itu hijau ditimpa cahaya matahari dari lubang tadi dan lubang kecil yang menghadap ke danau. Ini betul-betul gua rahasia. Kecantikannya hanya bisa dinikmati dengan memasukinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hanya beberapa menit dari gua di bawah air, tim pun sampai di gua lain. Gua itu, seperti gua umumnya, kering dan berbatu. Tak seberapa luas, tapi ada tulang yang berserakan di situ. Penduduk sekitar menyebutnya Gua Tengkorak karena dulu banyak tulang-belulang manusia di sana yang konon sudah ada sejak masa pra-Islam.

Di Desa Mahalona, kurang dari sejam dari dermaga Soroako, kita bisa membasuh muka di Mata Air Bora-bora, yang letaknya hanya beberapa langkah dari tepi danau dan dasarnya sering mengeluarkan gelombang udara.

Desa itu dulu merupakan cikal-bakal Kerajaan Luwu dan penghasil besi terbaik di Nusantara. Hasil penelitian Australian National University menyebutkan desa itu sudah dihuni sekitar 2.000 tahun lalu dan tanahnya mengandung bijih besi. Besi dari desa inilah yang diperkirakan menjadi sumber bagi 'pamor Luwu', kandungan khas pada keris dari Luwu, yang sudah dikenal sejak zaman Majapahit.

Peneliti memperkirakan pengolahan besi besar muncul di Matano pada abad ke-15 dan ke-16. Menurut sesepuh desa dan mantan prajurit Darul Islam pimpinan Kahar Muzakkar, Dewi, di wilayahini dulu ada 40 tempat pandai besi yang membuat senjata dan meriam. Namun ketika Belanda masuk, semua tempat pengolahan besi dan senjata disita. Masyarakat juga dilarang mengolah bijih besi. Penduduk desa itu kemudian hanya berkebun cokelat dan merica. Hingga kini.

TIM TEMPO | SUTJI

Berita Terkait
Plawangan, Pintu Sebenarnya menuju Rinjani

Torean, Pendakian Jalur Suci menuju Rinjani

Pasir Putih dan Air Bening di Pantai Koka

Cubadak, Surga Italia di Selatan Sumatera Barat

Tanjung Tinggi, Bilik-bilik Laskar Pelangi



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menikmati Indahnya Hamparan Permadani Hijau di Tebing Romantis Tana Toraja

8 November 2022

Tebing Romantis di Tana Toraja. Dok. Facebook.com
Menikmati Indahnya Hamparan Permadani Hijau di Tebing Romantis Tana Toraja

Tebing Romantis disebut sebagai salah satu surga tersembunyi di Tana Toraja.


Sulawesi Selatan Jadi Provinsi dengan Usulan Desa Wisata Terbanyak ADWI 2022

4 Oktober 2022

Bupati Bantaeng H Ilham Azikin dan Kadisparbud Sulsel Muh Jufri mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (tengah) menandatangani prasasti Desa Wisata Campaga masuk dalam 50 Desa Wisata Anugrah Desa Wisata (ADWI) 2022 di lokasi wisata Erbol, Desa Campaga, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulsel, Rabu, 7 September 2022. ANTARA/Suriani Mappong
Sulawesi Selatan Jadi Provinsi dengan Usulan Desa Wisata Terbanyak ADWI 2022

Salah satu desa wisata di Sulawesi Selatan yang masuk ADWI 2022 adalah desa wisata Campaga.


Sulsel Siapkan Objek Wisata di Sepanjang Jalur Kereta Api Makassar-Parepare

28 Mei 2022

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo memberi sambutan saat pemasangan rel kereta api Trans Sulawesi Railways tahap1  di Desa Lalabata, Kabupaten Barru, Sulsel, 13 November 2015. Pemasangan rel kereta api pertama di Luar Pulau Jawa dan Sumatera tersebut akan menghubungkan Kota Makassar dan Kota Parepare sepanjang 145 km dan ditargetkan rampung pada tahun 2018. TEMPO/Hariandi Hafid
Sulsel Siapkan Objek Wisata di Sepanjang Jalur Kereta Api Makassar-Parepare

Jalur kereta api Makassar-Parepare merupakan bagian dari jalur Trans Sulawesi yang akan menghubungkan berbagai kota.


Kepulauan Selayar Tawarkan 10 Destinasi Wisata Bahari yang Memukau

13 Januari 2022

Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, diusulkan menjadi  lokasi balap mobil listrik Extreme E 2022 di Indonesia 2022. Tim Indonesia akan diwakili Team Teechetah dalam perhelatan tersebut. FOTO: Team Teechetah
Kepulauan Selayar Tawarkan 10 Destinasi Wisata Bahari yang Memukau

Kepulauan Selayar meruoakan salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki alam bahari memukau.


Jalan-jalan ke Makassar Tak Lengkap Jika Tak Cicip 5 Kuliner ini

11 Desember 2021

Coto Gagak, milik Jamaluddin, di Jalan Gagak Makassar. TEMPO/Farid Wajdi
Jalan-jalan ke Makassar Tak Lengkap Jika Tak Cicip 5 Kuliner ini

Makassar tak hanya memiliki beragam destinasi wisata menarik, tapi juga variasi kuliner yang nikmat dan khas.


Dilanda Banjir, Taman Wisata Alam Bantimurung Tutup Sementara

7 Desember 2021

Puluhan wisatawan lokal berenang di air terjun Taman Nasional Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, 17 Juli 2017. TEMPO/Subekti.
Dilanda Banjir, Taman Wisata Alam Bantimurung Tutup Sementara

Potensi hujan deras disertai angin kencang sebelumnya diprediksi oleh BMKG akan melanda kawasan wisata Bantimurung.


Teman Bus Mamminasata akan Dikembangkan Layani Rute ke Objek Wisata Makassar

18 November 2021

Teman Bus Mamminasata akan Dikembangkan Layani Rute ke Objek Wisata Makassar

Program Teman Bus ini merupakan penyediaan layanan transportasi massal yang lebih nyaman dan aman untuk masyarakat.


Cimory Dairyland akan Hadir di Gowa, Tempat Rekreasi dan Pengolahan Susu

16 November 2021

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan pada peletakan batu pertama pembangunan Cimory Dairyland di Parangloe Kab.Gowa, Sulsel, Senin (15/11/2021). ANTARA Foto/HO-Humas Gowa
Cimory Dairyland akan Hadir di Gowa, Tempat Rekreasi dan Pengolahan Susu

Cimory Dairyland di Kabupaten Gowa akan dibangun sebagai destinasi wisata sekaligus industri pengolahan susu.


Pikat Wisatawan, Makassar akan Hadirkan 5.000 Lorong Wisata

6 November 2021

Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi berfoto saat meninjau salah satu lorong di Makassar yang akan dijadikan program
Pikat Wisatawan, Makassar akan Hadirkan 5.000 Lorong Wisata

Program lorong wisata di Kota Makassar akan dimulai pada 9 November di 15 kecamatan.


Danau Tambing di Lore Lindu Dibuka Lagi, Ada Aturan Baru bagi Pengunjung

28 Oktober 2021

ano Kalimpaa atau yang dikenal dengan Danau Tambing, di Kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, kembali dibuka sejak 23 Oktober 2021. (ANTARA/Kristina Natalia)
Danau Tambing di Lore Lindu Dibuka Lagi, Ada Aturan Baru bagi Pengunjung

Dalam pembukaan ini, pengelola Danau Tambing melakukan uji coba layanan pengunjung melalui pendaftaran secara daring.