TEMPO.CO, Bandung - Karena kesulitan mendapatkan Tempat Pembuangan Sementara (TPS), Direktur Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Cece Iskandar, mengatakan pihaknya terpaksa membuang sampah di pinggiran jalan protokol seperti di simpang Dago dan di bawah jembatan Pasopati.
"Keberadaan TPS di dua lokasi tersebut merupakan suatu keterpaksaan," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jalan PHH. Mustopa, Bandung, Ahad, 15 Desember 2013. Hingga saat ini, kata Cece, PD Kebersihan belum mendapatkan TPS yang representatif.
Dia melanjutkan, selain berupaya untuk mencari lokasi TPS yang tepat, pihaknya pun berupaya mempercepat sistem pengangkutan sampah. "Artinya bila truk datang maka roda-roda sampah sudah menunggu dipinggir jalan," ujarnya, "Sehingga sampah tidak akan menumpuk di TPS."
Adapun salah satu kriteria lokasi TPS yang diharapkan PD Kebersihan, Cece mengatakan, adalah akses jalan yang besar dan bisa dilalui truk bermuatan besar. Selain itu menurutnya, TPS yang representatif yakni TPS yang tidak terlalu dekat dengan wilayah perguruan tinggi. "Untuk meminimalisir keluhan warga, bulan depan kami akan tutup TPS dengan atap atau tanaman," katanya. Hal itu akan dilakukan, jika PD Kebersihan tidak kunjung mendapatkan lokasi TPS yang diinginkan.
Menurut Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat, Kota Bandung memproduksi 2.000 ton sampah per hari. "Kota ini (Bandung) belum memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik," kata Divisi Advokasi Walhi, Jawa Barat, Sawung.
Tidak hanya itu, dia menjelaskan, sebaiknya pemerintah lebih mengupayakan perubahan pola pikir masyarakat terhadap sampah. Dalam mengatasi sampah, masyarakat Kota Bandung masih gemar membuangnya ke sungai dan membakarnya. "Jika dibuang ke sungai, sampah bisa menimbulkan banjir. Sementara jika dibakar, asapnya menghasilkan zat dioxin. Keduanya membahayakan manusia dan lingkungan," ujar dia.
Adapun dampak zat dioxin tersebut, ditandai oleh timbulnya jerawat, kemandulan bahkan kanker hati. Bahayanya lagi, dia mengatakan, dioxin merupakan zat yang tidak tercium dan tidak terlihat. "Apalagi jika disesuaikan dengan bentuk Kota Bandung yang berupa cekungan" ujarnya. Sehingga uap yang dihasilkan oleh pembakaran sampah tidak dapat sirkulasi yang baik.
PERSIANA GALIH
Berita populer:
Ahok Usulkan Hapus Subsidi BBM di Jakarta
Begini Brutalnya Pelonco ITN Versi Warga Sitiarjo
Saksi Pelonco Maut: Fikri Dibanting dan Ditendang
Pengelola Gua Cina Sempat Tolak Perpeloncoan ITN