TEMPO.CO, Bandung -Pemerintah Kota Bandung mengalokasikan anggaran Rp 30 miliar untuk mengatasi banjir. "Anggaran itu dibagi dua, masing-masing Rp 15 miliar untuk pengerukan sampah di kali dan memperbaiki jembatan," kata Kepala Bidang Perencanaan Bina Marga Kota Bandung Didi Ruswadi kepada Tempo di Balai Kota, Jalan Wastukencana, Bandung, Senin, 16 Desember 2013.
Menurut dia, alokasi anggaran itu relatif sama setiap tahunnya. Anggaran itu akan digunakan untuk membersihkan beberapa titik penyumbatan air, seperti gorong-gorong dan aliran air. Hujan yang mengguyur Kota Bandung kerap membawa sampah yang kemudian menyumbat sejumlah aliran air baik di jembatan maupun jalan protokol.
Dampak banjir ini juga membuat sejumlah jalan di Kota Bandung rusak. Karena itu, pemerintah telah memetakan tiga ruas jalan tempat sering terjadinya penyumbatan air di sepanjang aliran sungai di Kota Bandung. Di antaranya, kawasan Jalan Hj. Djundjunan, Gede Bage, dan Pagarsih. "Ketiga jalan itu merupakan jalan protokol yang dapat berpengaruh besar pada kemacetan," ujar Didi.
Didi menambahkan, meluapnya air ke ruas jalan protokol di Kota Bandung terjadi akibat penyempitan sungai. "Kami sedang mengurus pembebasan izinnya supaya penyempitan sungai tersebut bisa diperlebar," kata Didi.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan membuat tim pengelola banjir dan membangun pusat informasi banjir. "Karena Bandung tidak punya badan bencana alam, jadi sementara ini kami pakai tim, yang dipimpin Dinas Kebakaran Kota Bandung," kata dia.
Pusat informasi banjir, kata Ridwan, akan memberikan informasi ihwal lokasi ruas jalan mana saja yang tergenang air.
PERSIANA GALIH
Terpopuler
Elektabilitas Merosot, Demokrat Salahkan Televisi
Sogok Jaksa Praya, Perusahaan Eks Anggota MPR Terseret
Ditangkap KPK, Kajari Praya Langsung Diberi Sanksi
Majelis Disiplin Dokter Nilai Dokter Ayu Bersalah