TEMPO.CO, New York - Ron Jeremy, salah satu bintang film porno ternama sepanjang masa, memprotes eksperimen laboratorium dengan menggunakan alat kelamin tikus. Pria yang populer dengan julukan "landak" ini bergabung dengan organisasi penyayang hewan, PETA, untuk memprotes penggunaan tikus untuk penelitian tentang seks.
Salah satu eksperimen yang dia protes dilakukan oleh Johns Hopkins University, yang meneliti disfungsi ereksi. Tikus yang menjadi obyek penelitian dibius sebelum penisnya dikuliti, lalu dirangsang secara elektrik, disuntik dengan bahan kimia, dan kemudian jaringan dipotong dan dibekukan.
Dalam sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada Direktur Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH), Francis Collins, Jeremy menulis ia terkejut lembaga itu menghabiskan jutaan dolar setiap tahun hanya untuk meneliti perilaku seksual dengan menyakiti hewan. "Ketika orang-orang di seluruh negeri sedang berjuang untuk mengatasi meningkatnya biaya perawatan kesehatan, mengapa NIH justru membuang jutaan dolar untuk mendanai penelitian yang menyakiti tikus," tulisnya.
Ia menyatakan dirinya layak disebut pakar seks dan memiliki lebih dari 1.700 film untuk membuktikannya. "Dan saya tahu betapa pentingnya untuk memiliki kelamin dan menikmati seks. Dan saya tak habis pikir ada orang yang dengan alasan apapun memotong alat kelamin hewan," katanya.
Menanggapi protes itu, pihak Johns Hopkins University mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para peneliti menggunakan tikus laboratorium dan menaati aturan yang ketat untuk memastikan perlakuan yang manusiawi.
"Penelitian ini bukan sekadar tentang perilaku seks, tapi lebih jauh lagi tentang mencari terapi yang pas untuk kanker prostat," kata Kim Hoppe, juru bicara Hopkins.
INDEPENDENT | TRIP B