TEMPO.CO, Jakarta - Para peserta Konvensi Partai Demokrat gagal menembus peringkat lima besar tokoh dengan elektabilitas tertinggi. Tahapan konvensi yang telah berlangsung sejak September belum mendongkrak elektabilitas kontestan.
“Hanya Joko Widodo yang elektabilitasnya mengalami tren kenaikan,” kata Direktur Riset Cyrus Network, Eko Dafid Afianto, saat memaparkan hasil surveinya di Jakarta, Ahad, 15 Oktober 2013.
Eko mengatakan, tingkat keterpilihan tertinggi peserta konvensi diraih Dahlan Iskan. Menteri Badan Usaha Milik Negara itu mengantongi elektabilitas 2,5 persen. Angka itu jauh melampaui kontestan lainnya. Pesaing terdekat Dahlan adalah Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, yang sama-sama memperoleh 0,7 persen.
Peringkat berikutnya diduduki Menteri Perdagangan Gita Wirjawan sebesar 0,6 persen, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie (0,3 persen), dan mantan Kepala Staf Angkatan Darat Pramono Edhie Wibowo (0,2 persen).
Sebagai perbandingan, elektabilitas Jokowi sebesar 36,5 persen, atau yang paling tinggi dibandingkan seluruh tokoh yang digadang akan mengikuti pemilihan presiden. Pesaing Jokowi adalah Prabowo Subianto dari Gerindra dengan elektabilitas 11,5 persen, Wiranto dari Hanura (10 persen), Aburizal Bakrie (9,7 persen), dan Megawati Soekarnoputri (6,4 persen).
Konvensi Demokrat diikuti oleh 11 tokoh yang merupakan hasil seleksi Komite Konvensi. Tahapan pertama Konvensi dimulai dengan perkenalan visi dan misi kontestan yang ditayangkan di stasiun TVRI pada September lalu. Setelah itu, para kontestan diminta memperkenalkan diri ke daerah-daerah. Pemenang Konvensi ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai dengan mempertimbangkan hasil survei.
Survei Cyrus mengikutkan 1.020 orang dari 204 desa atau kelurahan di 33 provinsi. Jajak pendapat ini diadakan melalui wawancara tatap muka dalam periode Agustus-November 2013. Survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan rentang kesalahan 3,1 persen.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita populer:
Ahok Usulkan Hapus Subsidi BBM di Jakarta
Begini Brutalnya Pelonco ITN Versi Warga Sitiarjo
Saksi Pelonco Maut: Fikri Dibanting dan Ditendang
Pengelola Gua Cina Sempat Tolak Perpeloncoan ITN