TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Partai Persatuan Pembangunan mengatakan tidak berminat mencalonkan pedangdut Rhoma Irama sebagai calon presiden. Partai berlambang Ka'bah itu percaya diri menggodok kader sendiri sebagai bakal calon pemimpin negara itu.
"Kami punya kader sendiri, kader sejati, jadi kami tidak akan mencari orang lain," kata Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hazrul Azwar melalui telepon selulernya, Senin, 16 Desember 2013.
Oleh karena itu, Hazrul menyatakan partainya tidak akan mengikuti partai islam lain seperti PKB yang hendak mengusung Rhoma. Wakil Ketua Komisi Kesehatan DPR itu menyatakan PPP belum berfikir untuk koalisi dengan PKB.
Ketua Umum PKB Muhaimin mengatakan Rhoma resmi sebagai calon presiden dari partainya. Menurut dia, Rhoma layak jadi presiden karena mempunyai itikad yang baik dalam membangun bangsa dan negara. Sebelumnya, partai islam termasuk PPP berencana membentuk koalisi untuk mengusung salah satu tokoh sebagai calon presiden.
Langkah ini bertujuan memenuhi persyaratan "presidential threshold" (batas minimum perolehan suara partai pada pemilu legislatif untuk dapat mengusung kandidat capres) dan mengembalikan partai islam sebagai pemenang Pemilu.
Menurut Hazrul, kader PPP yang dipersiapkan untuk calon presiden adalah Suryadharma Ali yang tak lain ketua umumnya sendiri. Menurut dia, Suryadharma memiliki pengalaman untuk memimpin negara lantaran sudah melalui sejumlah jabatan strategis di pemerintahan.
"Beliau itu paripurna, pernah menjadi anggota DPR, dua kali jadi menteri, dan dua kali jadi ketua umum PPP," ucapnya.
TRI SUHARMAN
Berita Terpopuler:
Ditangkap KPK, Kajari Praya Langsung Diberi Sanksi
Suap Jaksa, Perusahaan Eks Anggota MPR Terseret
Elektabilitas Jokowi Mencapai 44 Persen
Kereta Api Solo-Semarang Akan Dihidupkan Lagi
Majelis Disiplin Dokter Nilai Dokter Ayu Bersalah