Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Enam Danau UI Kritis  

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Seorang warga melempar jala untuk menangkap ikan di sekitar waduk Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (5/12). Waduk ini berfungsi sebagai benteng resapan air bagi Jakarta. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Seorang warga melempar jala untuk menangkap ikan di sekitar waduk Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (5/12). Waduk ini berfungsi sebagai benteng resapan air bagi Jakarta. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Ada enam danau di Universitas Indonesia (UI) dalam kondisi kritis akibat adanya pencemaran dan sedimentasi. Padahal, danau-danau tersebut merupakan daerah resapan air terbesar untuk Depok dan Jakarta. Pencemaran itu diakibatkan oleh banyaknya limbah perumahan dan pabrik dari daerah sekitar yang tidak diurus dengan baik sehingga bermuara ke danau-danau tersebut.

"Kami kewalahan dengan debit air yang masuk serta sampah dan limbah yang menyertainya," kata Asisten Kepala Pembinaan Lingkungan Kampus UI, Ismail Sumawijaya, Ahad, 15 Desember 2013.

Ismail mengakui, kondisi pencemaran di danau UI sudah masuk dalam kondisi darurat. Kondisi itu diperparah dengan sampah-sampah yang berasal dari Pasar Kemirimuka Beji, industri, dan perumahan di sekitar UI. Selain itu, keberadaan danau UI sebagai tempat singgah aliran sungai Ciliwung menyebabkan sampah-sampah sungai itu terbawa masuk ke danau UI.

Keberadaan enam danau UI sebenarnya sangat penting bagi keseimbangan lingkungan sekitarnya karena memiliki total luas sebesar 269.107 meter persegi sehingga mampu menampung air yang dibutuhkan pada musim kemarau. Enam danau tersebut adalah Danau Agathis seluas 42.111 meter persegi, Danau Mahoni seluas 52.753 meter persegi, Danau Puspa seluas 20.612 meter persegi, Danau Ulin seluas 55.341 meter persegi, Danau Salam seluas 53.705 meter persegi, dan Danau Kenanga seluas 44.585 meter persegi.

Menurut sejarahnya, enam danau itu mulai dibuat secara bertahap sejak tahun 1983 dan diresmikan tahun 1987. Saat itu, UI merencanakan konsep kampus hijau yang menyatu dengan alam. Danau sendiri merupakan tempat menampung air yang memiliki falsafah yang selaras dengan ilmu. Yaitu, air sebagai sumber kehidupan. Sementara, ilmu merupakan roh untuk membangun kehidupan itu sendiri.

Enam danau tersebut berdampingan dengan hutan kota dan gedung belajar sehingga membuat kampus UI Depok yang memiliki luas total sebesar 312 hektare sangat asri. Keberadaan hutan kota dan danau tersebut diharapkan dapat mensuplai 825 juta meter kubik kebutuhan air bersih bagi warga sekitarnya. Selain itu, danau UI juga dimanfaatkan sebagai konservasi alam dan penelitian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pantauan Tempo, keberadaan danau UI sangat memprihatinkan karena penuh dengan sampah. Hanya danau Kenanga yang berada di pusat kegiatan kampus UI yang kelihatan sedikit bersih karena sering dibersihkan. Sementara danau-danau lainnya, sangat jarang dibersihkan.
Sebagai contoh, Danau Puspa yang terletak di sebelah Fakultas Ekonomi. Danau itu dipenuhi oleh sampah yang berasal dari pemukiman di daerah Beji, Kota Depok. Sementara, Danau Agathis yang berada di depan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam telah mengalami pengendapan.

Pada 6 Desember lalu, Kodim 0508 Depok melakukan pembersihan Danau Puspa UI. Soalnya, dari enam danau yang ada di lingkungan UI, Danau Puspa adalah danau yang paling kritis kondisinya. Setiap hari 3 meter kubik sampah menumpuk di sana. "Kita prihatin dengan kondisi Danau Puspa yang sudah masuk dalam taraf kritis," kata Dandim 0508 Depok Letnan Kolonel Infantri Mochamad Zamroni.

ILHAM TIRTA


Berita populer:
Ahok Usulkan Hapus Subsidi BBM di Jakarta
Begini Brutalnya Pelonco ITN Versi Warga Sitiarjo
Saksi Pelonco Maut: Fikri Dibanting dan Ditendang
Pengelola Gua Cina Sempat Tolak Perpeloncoan ITN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Ilustrasi hujan di Jakarta. TEMPO/Frannoto
Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.


Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Sebuah crane ambruk menimpa rumah di Jalan Gelindra RT 01 RW 08, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Desember 2018. Rumah korban, Husin, 56 tahun, hancur. Husin dan tiga anggota keluarganya mengalami luka-luka. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.


Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Pembebasan salah satu lahan sengketa oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno beserta pemilik lahan, Mahesh, di area proyek pembangunan Stasiun MRT Fatmawati, Jakarta Selatan. 20 Oktober 2017. Tempo/Zara
Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.


Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Suasana pembangunan proyek Jembatan Penyeberangan Multiguna atau Skybridge Tanah Abang di Jakarta, Ahad, 14 Oktober 2018. PD Pembangunan Sarana Jaya akan mulai mengfungsikan Skybridge Tanah Abang pada esok hari, Senin, 15 Oktober 2018. ANTARA/Reno Esnir
Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini


DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

Truk kapasitas 12 ton milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengangkut sampah di TPS Muara Baru, Penjaringan, yang menggunung usai kisruh dana hibah Bekasi, Senin 22 Oktober 2018. Tempo/Imam Hamdi
DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).


Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meresmikan pencanangan Fasilitas Pengolahan Sampah dalam Kota (ITF) di Sunter, Jakarta Utara, Minggu, 20 Mei 2018. TEMPO/Syafiul Hadi
Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.


Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Warga rusun Tambora mengambil air tanah karena mengalami kesulitan air bersih di Rumah Susun Tambora II di Jakarta, Senin (17/12). Warga rusun Tambora mengeluhkan selama sebulan terakhir mengalami kesulitan air bersih untuk konsumsi sehari-hari. TEMPO/Tony Hartawan
Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.


Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai memimpin apel pagi Pengawasan Terpadu Sumur Resapan, Instalasi Pengolahan Air Limbah, dan Air Tanah di Intiland Tower, Jumat, 16 Maret 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.


Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Aktivis Koalisi Pejalan Kaki melakukan aksi Tamasya Trotoar Kita di kawasan Sarinah, Jakarta, Minggu, 24 Juni 2018. Aksi menyusuri jalanan Ibu Kota tersebut untuk mengkritisi fungsi trotoar yang banyak digunakan sebagai tempat parkir kendaraan dan berdagang. ANTARA/Puspa Perwitasari
Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.


Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Ilustrasi banjir Jakarta. TEMPO/Ary Setiawan
Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.