TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Spacua menyatakan, penurunan elektabilitas partainya disebabkan oleh pemberitaan jelek di media televisi. Pemberitaan itu membuat masyarakat perkotaan yang menonton televisi terpengaruh dengan berita jelek soal Demokrat. "Karena itu kami menyasar pemilih di pedesaan," kata Max saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Senin, 16 Desember 2013.
Menurut dia, lembaga survei hanya mensurvei mereka yang ada di perkotaan. Karena itulah Demokrat meminta seluruh calegnya lebih banyak turun ke pedesaan.
Hingga saat ini pemberitaan jelek mengenai Demokrat di televisi tak pernah hilang. Bahkan, dia menerangkan, kasus-kasus lama yang menimpa kader Demokrat terus dimunculkan. Dia mencontohkan, iklan antikorupsi Partai Demokrat pada Pemilu 2009. "Ya mau tidak mau lama-lama publik akan terpengaruh," ujarnya.
Max meminta Komisi Penyiaran Indonesia pro aktif mengawasi isi siaran. KPI tak hanya menyoroti tayangan yang sifatnya tidak mendidik, tetapi, juga enyoroti tayangan politik di televisi.
Menurut Max, Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono sudah meminta seluruh kader turun ke bawah. Sejumlah survei yang dilansir hanya melibatkan responden di perkotaan. Padahal, potensi besar perolehan suara ada di wilayah pedesaan. "Kami minta seluruh caleg Demokrat turun ke bawah mendekati pemilih non perkotaan," kata dia.
WAYAN AGUS PURNOMO
Topik Terhangat
Kecelakaan Kereta Bintaro | SEA Games Myanmar | Pelonco Maut ITN | Vila Liar Puncak | 30 Tahun Slank |
Berita Terpopuler
Elektabilitas Jokowi Mencapai 44 Persen
9 dari 10 Orang Bicara Positif Jokowi
Kejaksaan Agung: Kami Bukan Malaikat
Densus Tangkap Dua Terduga Teroris di Bekasi
Makan Bareng Bos PT Aan, Jaksa Praya Dilaporkan