TEMPO.CO, Malang - Fikri Dolasmantya Surya, 20 tahun, mahasiswa jurusan Planologi Institut Teknologi Nasional (ITN) tewas dalam acara pelonco perguruan tinggi di Malang itu pada 12 Oktober 2013 lalu. Kepolisian Resor Malang saat ini sedang memeriksa saksi-saksi yang mengikuti Kemah Bakti Desa ITN bersama-sama Fikri tersebut.
Apa yang dilakukan Fikri sebelum mengikuti kemah yang berujung maut itu? Fikri rupanya sempat menjahit kain sarung menjadi sebuah tas hingga larut malam. Tas berbahan kain sarung itu merupakan tugas dari Himpunan Mahasiswa Planologi atau Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Nasional Malang.
Tugas diselesaikan hingga larut untuk kegiatan kemah di Pantai Gua Cina Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Selama kuliah, Fikri tinggal di rumah pamannya, Muhammad Nurhadi, di Jalan Sembilang Gang 7 Nomor 53 Kelurahan Arjosari, Kota Malang. "Dia sangat senang ikut kemah, seperti masa SMA dulu," kata Nurhadi.
Mungkin, katanya, Fikri mengira kemah layaknya perkemahan Sabtu-Minggu berkumpul dengan teman dan bersenang-senang diakhiri dengan api unggun.
Rabu pagi, 9 Oktober 2013, Fikri bergegas mempersiapkan perbekalan, pakaian ganti dan jaket. Tak lupa, Nurhadi mengingatkan Fikri agar membawa telepon seluler agar mudah berkomunikasi.
Baca Juga:
"Panitia tak memperbolehkan membawa HP," kata Nurhadi menirukan ucapan Fikri. Saat berangkat, tak lupa Fikri sarapan dengan sepotong risoles. Penganan itu menjadi penganan terakhir yang dinikmatinya di rumah Nurhadi. Saat berangkat, katanya, Fikri berpamitan kepada seluruh keluarga sang paman, termasuk dua adik sepupunya.
Sementara suasana Kampus I ITN Malang Jalan Sigura-gura Nomor 2 Kota Malang ramai. Di sudut kampus, tepat di jurusan Planologi, sekitar 130 mahasiswa baru berbaur dengan teman-temannya. Mereka tampak riang mengikuti kegiatan jurusan untuk kegiatan sosial di pesisir selatan Kabupaten Malang.
Mereka menunggu bus yang akan mengantar ke Pantai Gua Cina Kabupaten Malang. Setelah semua lengkap, mereka bergegas berangkat menumpang bus. Seorang mahasiswa baru teman Fikri, yang namanya disamarkan menjadi Joko, mengatakan Fikri dalam kondisi sehat. Bahkan, Fikri terlihat ceria dan akrab becanda dengan teman-teman seangkatannya. "Fikri terlihat sehat dan tak ada keluhan apa pun," katanya.