TEMPO.CO, Mojokerto - Aparat Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Mojokerto sejak Selasa siang hingga petang, 17 Desember 2013, mengejar kawanan perampok nasabah bank. Perampok itu mengembat dana rehab sebuah sekolah swasta sebesar Rp 151 juta yang ditaruh di dalam mobil Isuzu Panther. Diduga, kawanan perampok mengambil uang di dalam tas saat para korban turun dari mobil untuk melihat ban yang kempes.
Setelah menerima laporan korban, tim buru sergap pun disebar untuk memburu mobil Toyota Avanza yang diduga ditumpangi salah satu pelaku. "Kami kejar dan bisa tertangkap di Pandaan (Pasuruan)," kata salah satu petugas kepolisian.
Jarak tempat perampokan di Pungging, Mojokerto, dengan Pandaan sekitar 25 kilometer. Dalam operasi ini, polisi Mojokerto bekerja sama dengan Kepolisian Sektor Gempol dan Kepolisian Sektor Pandaan. "Untuk menghambat pelarian pelaku, polisi merekayasa lalu lintas agar macet," ujar dia.
Sejak dari Mojokerto hingga Pasuruan, tim buru sergap beradu kencang dengan mobil pelaku. Untuk menghindari pengejaran polisi, pelaku membawa mobilnya masuk ke gang-gang sempit.
Polisi sempat kehilangan jejak pelaku dan hanya menemukan Avanza diparkir di tepi jalan. "Setelah saya tanya warga sekitar, pelaku ternyata sembunyi dan pura-pura beli makanan di warung," kata polisi tersebut.
Seorang pelaku digelandang ke Polsek Pungging untuk diinterogasi. Namun, uang korban tidak ditemukan bersama pelaku. Diduga, uang dibawa lari oleh anggota komplotan yang mengendarai sepeda motor.
Polisi masih memburu pelaku yang membawa lari uang. "Semua saksi masih diperiksa baik sopir dan penumpang maupun tukang parkir swalayan," kata Kepala Kepolisian Sektor Pungging Ajun Komisaris Siswoyo.
ISHOMUDDIN