Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Tersangka Teroris Digelandang ke Jakarta  

Editor

Pruwanto

image-gnews
Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti
Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Medan - Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri membawa tiga tersangka teroris ke Jakarta. Tiga teroris yang di tangkap di Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, pada Senin kemarin merupakan kelompok Fadli Sadama.

Sadama adalah terpidana teroris yang melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan, pada Juli lalu saat kerusuhan terjadi di lembaga terbesar di Sumatera Utara itu. Sadama dikabarkan telah tertangkap di Malaysia setelah lima bulan diburu polisi.

Tiga tersangka kelompok Fadli Sadama yang dibawa ke Jakarta adalah Hayatullah Mushab Hasibuan alias Hayat, Thomas Muslim Hasibuan, dan Fahrul Rozi Lubis. "Mereka bertiga merupakan anggota Fadli Sadama yang merampok beberapa bank di Kota Medan, antara lain Bank CIMB Niaga, Bank Mandiri, dan Bank Mestika," kata Komisaris Besar Ibnu Suhendra, Komandan Tim Densus 88, kepada wartawan di Markas Brigade Mobil Polda Sumatera Utara, Selasa, 17 Desember 2013.

Ia menjelaskan, penangkapan yang di lakukan Densus 88 belum menemukan bukti terbaru tentang keterlibatan kelompok lain dalam beberapa perampokan di Medan. "Densus 88 hanya memiliki bukti yang lama dan sudah kita amankan," ujar Ibnu Suhendra.

Pengamat masalah-masalah teroris, Al Chaidar, mengungkapkan bahwa jaringan yang dibangun Sadama memiliki kedekatan dengan jaringan teroris di Medan dan Riau. "Tiga orang yang ditangkap Densus 88 di Medan memang jaringan Fadli Sadama. Jaringan mereka dekat dengan kelompok teroris di Medan dan Riau," kata Chaidar kepada Tempo, Selasa, 17 Desember 2013.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, Chaidar mengaku belum pernah mendengar nama salah satu terduga jaringan teroris yang tertangkap itu. "Nama Fahrul Rozi Lubis belum pernah saya dengar dalam jaringan teroris." tutur Chaidar.

SAHAT SIMATUPANG



Topik Terhangat
Atut Tersangka | Mita Diran | Petaka Bintaro | Sea Games | Pelonco ITN |

Berita Terpopuler
Disebut Capres Setengah Dewa, Jokowi: Saya Makan Nasi
Status Baru Atut Diumumkan Siang Ini 
Atut dan Sejumlah Kasus Korupsi yang Menjeratnya 
Rumah Digeledah KPK, Atut Akan Jadi Tersangka?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

Rustawi Tomo Kabul (tengah, baju putih) bersama keluarga dan staf Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia di Bandara Djuanda, Surabaya, 8 Agustus 2015. Foto: Dir PWNI dan BHI Kemlu RI
WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.


TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TEMPO/Machfoed Gembong
TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.


Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Akibat debu vulkanik Gunung Kelud, koper-koper yang sudah di bagasi dikembalikan kepada penumpang di bandara Juanda, Surabaya (14/2). TEMPO/M. Syaraffa
Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.


Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Ilustrasi bom. Boards.ie
Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.


Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Menlu RI, Retno LP Marsudi, beri keterangan pers terkait eksekusi mati dua warga negara Australia, di Kantor Kemenlu, Jakarta, 17 Februari 2015. Selain protes dari pemerintah Australia, Sekjen PBB, Ban Ki-moon juga mengecam eksekusi mati tersebut, namun pemerintah Indonesia tetap pada apa yang telah ditetapkan. TEMPO/Imam Sukamto
Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Pembangunan Terminal 2 (T2) di lokasi lama Bandara Internasional Juanda Surabaya. ANTARA/Eric Ireng
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Pemeriksaan X-ray di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/Imam Sukamto
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.


Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Sejumlah jamaah haji Indonesia asal Labuan Batu, Sumatera Utara, mengawasi koper mereka setibanya di tempat pemondokan haji di kawasan Jumaizah, Mekkah,  (20/10). Sebanyak 2.277 jamaah haji Indonesia tiba di Mekkah dan langsung melakukan umrah. ANTARA/Saptono
Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.


Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh (tengah). REUTERS/Suhaib Salem
Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.


WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

TEMPO/Mahfoed Gembong, Edi Wahyono
WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.