TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Golkar Jusuf Kalla menganggap penetapan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, sebagai tersangka kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi bakal berdampak pada perolehan suara partai beringin itu di pemilihan legislatif April nanti.
"Tentu ada saja (dampaknya)," kata Jusuf Kalla di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa, 17 Desember 2013. Kini Atut merupakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Golkar Bidang Pemberdayaan Perempuan.
Menurut Kalla, partainya bakal menyerahkan sepenuhnya masalah Atut ini kepada proses hukum. (Baca: Atut Tersangka, Rano Karno Disiapkan Jadi Gubernur)
Ihwal posisi Atut di Partai, Kalla mengatakan, aturan di Golkar menyebutkan bahwa seorang kader harus berhenti dari Partai jika terbukti bersalah secara hukum. Sementara untuk jabatan gubernur, "Diserahkan ke wakil kalau divonis (bersalah)," ujarnya. (Baca: Gamawan: Atut Dinonaktifkan Setelah Jadi Terdakwa)
KPK resmi menetapkan Atut sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mohtar (kini mantan Ketua MK) dalam pemilihan Bupati Lebak, Banten. Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, penyidik telah menggeledah rumah Atut di Jalan Bhayangkara Nomor 51, Cipocok, Serang.
KPK, kata Samad, telah menemukan bukti yang mengaitkan Atut dalam kasus dugaan suap. "Yang bersangkutan diduga bersama-sama dan turut serta dengan tersangka, Tubagus Chaeri Wardhana," kata Samad. (Baca: KPK Resmi Tetapkan Atut sebagai Tersangka)
PRIHANDOKO
Topik Terhangat
Atut Tersangka | Mita Diran | Petaka Bintaro | Sea Games | Pelonco ITN
Berita terkait
Pimpinan KPK Isyaratkan Atut Jadi Tersangka
Status Baru Atut Diumumkan Siang Ini
Terkait Suap MK, Atut Bertemu Akil di Singapura
Rumah Digeledah KPK, Atut Akan Jadi Tersangka?
Atut Kena Kasus, Rano Diminta Fokus ke Banten