TEMPO.CO Damaskus - Pemberontak radikal Al-Qaeda terkait Nusra dilaporkan membantai lebih dari 100 orang di pinggiran ibu kota Damaskus. Pernyataan ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Suriah pada hari Senin, 16 Desember 2013.
Dikutip dari Xinhua, semakin derasnya aksi teror di negara ini membuat Departemen Luar Negeri Suriah akhirnya mengirim surat keluhan kepada PBB. Dalam surat itu, Suriah menyatakan kegelisahannya akibat terorisme yang tak kunjung habis.
Dalam surat tersebut, Suriah mengklaim bahwa kelompok militan telah melakukan sejumlah kekacauan, termasuk membakar rumah-rumah milik abdi negara dan menculik sejumlah warga sipil, baik untuk dimintai tebusan maupun direkrut untuk menjadi bagian dari militan.
Serangan besar-besaran mulai terjadi pada hari Jumat kemarin di Adra. Saat itu, militer Suriah ingin melakukan operasi pembersihan untuk menumpas pejuang Nusra. Namun, bentrokan tak bisa dihindari dan akhirnya berujung pada pembantaian ini.
Ditambah lagi, Nusra sebelumnya harus menerima kekalahan mereka di kota besar di Al Nabek, Deir Attieh, dan Qara. Oleh sebab itu, kini mereka mulai melakukan penyerangan di kota-kota lainnya.
ANINGTIAS JATMIKA | XINHUA