TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah pernah menyindir Wakil Gubernur Rano Karno karena kerap mengeluhkan tugas dan fungsinya yang tidak layak. "Kepada pejabat yang mengeluh, saya minta untuk mundur. Saya tekankan sekali lagi, kalau ada yang mengeluh, silakan mundur saja," kata Atut pada Selasa, 13 Agustus 2013.
Atut meminta pejabat yang kerap mengeluh untuk introspeksi diri sejauh mana keberadaannya dalam menjalankan tugas dan fungsinya. "Daripada mengeluh, lebih baik introspeksi diri saja. Apa saja yang sudah dan pernah dilakukan selama ini untuk pembangunan Provinsi Banten," ucap Atut. (Baca: Rano Disiapkan Gantikan Atut)
Sebelumnya, Rano santer dikabarkan tidak nyaman dengan pembagian tugas yang dilakukan Atut, sehingga ia sempat berniat mundur. Rano mengaku tertekan selama menjabat orang nomor dua di Banten. "Selama 1,5 tahun saya tertekan, malam ini jiwa beku saya mengalir kembali," kata Rano saat membuka pameran karya perupa Banten "Ieu Kula: Mata Batin Banten" di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Oktober 2013.
Rano mengaku gelisah dengan kebijakan di provinsinya yang tidak berpihak pada kebudayaan. "Di Banten tidak ada museum, padahal ini penting. Saat saya di Amsterdam, saya berkunjung ke museum, dan di sana ternyata literatur tentang Banten ada, kenapa kita justru tidak punya?" ujar pemeran sinetron Si Doel ini.
Banten juga tak memiliki amphitheater untuk para seniman mengadakan pertunjukan. "Di dekat gedung Dewan ada tempat, ketika saya tanya tempat apa itu, katanya taman apresiasi untuk demonstrasi. Siapa yang mau demo panas kerontang begitu. Insya Allah tahun 2014, kalau mampir, tempat itu sudah diubah menjadi amphitheater untuk kegiatan budaya."
WASI`UL ULUM | AYU CIPTA
Terpopuler
Atut Tersangka, Golkar: Tiada Maaf bagimu
Atut Tersangka, Rano Karno Disiapkan Jadi Gubernur
KPK Resmi Tetapkan Atut sebagai Tersangka
Terkait Suap MK, Atut Bertemu Akil di Singapura