TEMPO.CO, Sidoarjo - Kepala Kepolisian Resor Sidoarjo, Ajun Komisaris Besar Marjuki, mengatakan akan menurunkan petugas mengamankan perayaan Hari Natal di 18 gereja di Sidoarjo. Pengamanan ekstra ketat untuk mengantisipasi ancaman teror. “Nanti, 10 polisi di gereja yang kecil dan sekitar 20 polisi di gereja yang besar,” kata Marjuki ketika blusukan ke Gereja Salib Suci di Tropodo, Waru, Sidoarjo, Selasa malam, 17 Desember 2013.
Polisi akan melibatkan pihak aparat TNI dan Pemuda Ansor untuk mengamankan gereja-gereja. Persiapan keamanan tersebut untuk mengantisipasi adanya ancaman atau hal-hal yang tidak diinginkan. Petugas gereja diingatkan untuk selalu waspada terhadap orang asing.
Menurut Marjuki, personel yang bertugas disiapkan untuk mengantisipasi kondisi terburuk. Di antaranya memperhatikan potensi bom yang dimasukkan ke dalam buku, baik buku yang dibawa masuk ke gereja maupun buku atau kitab di laci bangku gereja yang ditinggalkan oleh pengunjung.
Bom buku ini dikhawatirkan menjadi modus paling gampang teroris masuk ke gereja. Kasus ini pernah terjadi di daerah lain. Polisi akan menjaga pintu masuk gereja dengan sangat ketat.
Koordinator keamanan Gereja Salib Suci Sidoarjo, Benue, 48 tahun, mengatakan bahwa selama berjaga di gereja tersebut, belum pernah mendapat ancaman atau sesuatu yang mengkhawatirkan. Ia berharap perayaan Natal tahun ini juga aman. “Saya juga akan berjaga di pintu masuk, karena saya tahu semua warga yang biasanya beribadah di sini,” kata Benue usai menerima kunjungan Kapolres Sidoarjo.
Beneu menjelaskan, gereja tersebut merupakan salah satu gereja terbesar di Sidoarjo, dengan kapasitas 2000-an jemaah. Nanti di Hari Natal biasanya jemaah membeludak hingga ke halaman. “Semua halaman ini ditempati beribadah, full semuanya ini,” katanya.
MUHAMMAD SYARRAFAH