TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Ajun Komisaris Sambodo Purnomo, mengatakan program three-in-one akan ditiadakan selama uji coba penutupan pintu tol dilaksanakan. Pembebasan three-in-one tersebut, kata dia, berlangsung sejak hari ini, Rabu, 18 Desember 2013, hingga Jumat, 20 Desember 2013.
"Pengemudi dapat turun langsung (keluar) di depan Markas Polda Metro Jaya dan berputar di Semanggi," kata Sambodo saat ditemui usai Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Lilin Jaya 2013, di kantornya, Selasa, 17 Desember 2013.
Sambodo menuturkan, peniadaan three-in-one tersebut berdasarkan hasil evaluasi uji coba penutupan empat pintu tol (Pancoran, Tegal Parang, RS Dharmais, dan Semanggi I) pada hari pertama. Hal ini bertujuan untuk mengurai kemacetan di depan pintu keluar tol Senayan. Untuk itu, kata dia, pengendara tak perlu memutar di Slipi.
Sambodo menjelaskan, hasil evaluasi uji coba penutupan pada hari pertama yakni penerapan sistem buka tutup dan jemput bola di pintu masuk tol. Sistem buka tutup, kata dia, bersifat kondisional dan bergantung pada situasi di pintu tol Semanggi I dan Semanggi II. Sementara, sistem jemput bola bertujuan mengurangi panjangnya antrian di pintu tol.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menggelar uji coba penutupan Pintu Masuk Tol Semanggi I pada pukul 16.00-20.00 WIB. Dan tiga pintu lain, yakni pintu keluar tol Tegal Parang arah Kuningan, Pancoran arah Tebet, dan di depan Rumah Sakit Dharmais pada pukul 08.00-10.00 WIB.
Uji coba yang semula ditetapkan selama tiga hari sejak Senin itu diperpanjang hingga Jumat, 20 Desember 2013. Selanjutnya, ia berujar, pihak Polda akan menggelar rapat bersama para pemangku kebijakan terkait guna memutuskan apakah uji coba tersebut akan diterapkan seterusnya. "Nanti akan ditetapkan peraturan ini permanen atau tidak," kata Sambodo.
LINDA HAIRANI
Terpopuler
Atut Tersangka, Golkar: Tiada Maaf bagimu
Atut Tersangka, Rano Karno Disiapkan Jadi Gubernur
KPK Resmi Tetapkan Atut sebagai Tersangka
Terkait Suap MK, Atut Bertemu Akil di Singapura
Soal Mita Diran, Benarkah Copywriter Muda Suka Lembur?