TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Dodi Ambardi, mengatakan penetapan tersangka terhadap Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah tidak akan mempengaruhi elektabilitas Partai Golkar. Menurut Dodi, Atut bukanlah petinggi Golkar yang bisa mempengaruhi elektoral partai beringin itu.
"Meski dia (Atut) adalah kepala daerah dari Golkar, tetap saja dia dianggap lapis kedua ataupun lapis ketiga di partai itu," kata Dodi saat dihubungi via telepon, Rabu, 18 Desember 2013. "Jadi tidak mempengaruhi elektoral Golkar."
Dodi membandingkan kasus Atut dengan kasus yang menimpa mantan Bendahara Umum Demokrat, M Nazaruddin. Menurutnya, saat itu Nazaruddin adalah petinggi atau lapis pertama Demokrat, sehingga ketika Nazaruddin ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi wisma atlet, pamor Demokrat langsung merosot tajam.
Sama halnya dengan kasus yang mendera PKS. Menurut Dodi, kasus ini pun melibatkan petinggi partainya, jadi tingkat elektoral kedua partai itu terus menurun tajam. "Kalau dalam kasus Atut, dia bukan siapa-siapa di Golkar, X-factor-nya terhadap publik pun belum terlihat berpengaruh," ujar Dodi.
Dodi juga bercermin pada kasus yang melibatkan Rusli Zainal. Mantan Gubernur Riau yang terjerat kasus korupsi PON Riau. Setelah perkara yang melibatkan kader Golkar itu, pamor Golkar juga tidak merosot tajam. Dodi menilai, meski Rusli adalah kepala daerah Riau tetapi jabatannya di Golkar hanya sebagai orang lapis kedua.
REZA ADITYA
Terpopuler
Ratu Atut Pernah Minta Rano Mundur
Pendekar Berbaju Hitam Datangi Rumah Atut
Atut Tersangka, Keluarga Menangis dan Berkabung
Jadi Tersangka, Atut Dikabarkan Terus Menangis