TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta, Ade Komaruddin, khawatir elektabilitas partainya bisa turun setelah Ketua Pengurus Pusat Partai Golkar sekaligus Gubernur Banten Atut Chosiyah ditetapkan sebagai tersangka. Atut terseret kasus penyuapan terhadap Akil Mochtar, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi. "Kami khawatir berdampak ke perolehan suara," ujar Ade ketika ditemui di di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 19 Desember 2013.
Menurut dia, waktu pemilihan umum legislatif semakin dekat. Karena itu, pengurus Golkar Banten harus segela menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub). Semula, agenda itu dijadwalkan pada Januari 2014. Namun, Golkar Banten memutuskan akan menggelarnya 24 Desember mendatang.
Ade mengatakan, belum ada kepastian ihwal lokasi Musdalub. Partainya masih menimbang-nimbang dua lokasi, yaitu Banten atau Jakarta. Musdalub sendiri nantinya akan menjadi ajang konsolidasi kader. Partai juga mengagendakan pemilihan Ketua Dewan Pimpinan Daerah yang lowong setelah pejabatnya, Hikmat Tomet, meninggal dunia.
Adapun dalam soal kasus Atut, Ade menegaskan Golkar sepenuhnya menyerahkannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Tak akan ada intervensi dari Golkar. "Partai Golkar mendukung kinerja KPK memberantas korupsi," katanya.
Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Atut Chosiyah sebagai tersangka kasus dugaan penyuapan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar (kini nonaktif) Selasa lalu. Dalam kaitan dengan pusaran kasus ini, Atut memang pernah bertemu dengan Akil di sebuah hotel di Singapura. Pertemuan itu juga diikuti tersangka Tubagus Chaeri Wardana yang tak lain adalah adik Atut.
Atut juga diincar untuk kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di provinsi yang dia pimpin. Dalam gelar perkara pekan lalu, keterlibatan Atut semakin terkuak. Adapun KPK sedang menyiapkan dokumen untuk memastikan status hukum Atut dalam kasus ini.
SUNDARI
Berita Terkait:
4 Gonjang Ganjing Setelah Atut Jadi Tersangka
Marah, Pembela Atut Bubarkan Wawancara Televisi
Setelah Atut, KPK Nyanyi 'Kapan-kapan' untuk Airin Kisah Mencari Ratu Atut: Salam Dibalas Hardikan
Hari ini Ratu Atut Diincar DPRD di Paripurna
Atut dan Wawan Tersangka, Banten Bebas Korupsi?