TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan memastikan pekan depan telah ada keputusan ihwal jadi atau tidaknya PT Pertamina (Persero) mengakuisisi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. “Kajiannya sudah saya terima dari mereka, kini sedang dikaji deputi, pekan depan keluar keputusannya," kata dia di Jakarta, Kamis, 19 Desember 2013.
Menurut Dahlan, baik Direktur Utama Pertamina maupun PGN harus mematuhi keputusan pemegang saham, dalam hal ini ,pemerintah. "Apapun keputusannya, mereka katakan akan ikuti, tapi juga memberi saran, ini loh yang terbaik bagi perusahaanya," kata dia. (Baca juga : Merger PGN dan Pertagas Dinilai Strategis)
Dahlan mengisyaratkan keduanya belum satu visi mengenai skema yang ditawarkan pemegang saham. "Saya anggap dua-duanya itu punya ambisi yang sangat besar untuk kemajuan masing-masing," katanya. Namun Dahlan belum mau mendetailkan lebih jauh hasil kajian masing-masing perusahaan BUMN yang bergerak dibidang energi tersebut. "Besoklah saya bicara," katanya.
Untuk diketahui, Kementerian BUMN sedang mengkaji peluang Pertamina mengakuisisi PGN. Rencana itu seiring target pemerintah ingin membentuk perusahaan migas berskala besar. Namun, sebelum akuisisi itu terjadi, Dahlan menginginkan anak usaha Pertamina, yakni PT Pertamina Gas (Pertagas) diakuisi terlebih dahulu oleh PGN. Singkatnya, PGN menjadi anak usaha Pertamina, Sedangkan Pertagas yang tadinya anak usaha menjadi cucu usaha. (Baca juga : ESDM Dukung Merger Pertagas dan PGN)
Dalam kesempatan sebelumnya, PGN menyatakan pada dasarnya manajemen menyetujui Pertagas menjadi bagian PGN, namun berkeberatan bila menjadi bagian Pertamina. Sebaliknya, Pertamina menginginkan PGN merger dengan Pertagas menjadi satu kesatuan anak usaha Pertamina.
ANANDA PUTRI
Berita Terpopuler :
Merpati Terbukti Masih Memikat
Menteri Hatta Fokus Hadapi Tapering Off
Stimulus The Fed Ditarik, Dolar Tembus 12.500
Ekspor Ranjang Perusahaan Ini Menembus Pasar Eropa
Bulog Diizinkan Impor 300 Ribu Ton Gula