TEMPO.CO, Jakarta - Muhtar Ependy, orang yang diyakini menjadi tangan kanan bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, angkat bicara mengenai tudingan bahwa dirinya perantara suap Akil. Ia membantah tudingan itu, termasuk dianggap membantu Akil dalam mengakali penghitungan suara di mahkamah. "Itu bohong. Itu fitnah," kata Muhtar di halaman gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis, 19 Desember 2013.
Enggan bicara banyak, Muhtar bergegas masuk mobil Suzuki Swift putih B-1671-PZF. Tempo memperoleh kesaksian yang membongkar modus korupsi dan pencucian uang oleh Akil Mochtar dan Muhtar Ependy. Manipulasi putusan sengketa pemilihan kepala daerah di MK dilakukan dengan merusak dan mengubah rekapitulasi surat suara.
Muhtar diduga menerima Rp 25 miliar dari Calon Bupati Empat Lawang, Sumatera Selatan, Budi Antoni Al-Jufri, yang kalah dalam pemilu. Muhtar juga diduga menduplikasi dan memalsukan formulir C1 KWK yang berisi rekapitulasi suara yang disahkan KPUD Empat Lawang dan Panitia Pengawas, yang menjadi dasar Akil memutuskan Budi Antoni sebagai pemenang pemilihan dengan jumlah suara melampaui perolehan pemenang sebelumnya, Joncik Muhammad. (Baca: KPK Periksa Empat Tersangka Terkait Akil Mochtar)
Pada 2 Desember 2013, Muhtar diperiksa penyidik KPK untuk pertama kali sebagai saksi untuk Akil yang sudah jadi tersangka kasus dugaan suap di lingkungan MK. Sebelum diperiksa itu, Muhtar mengaku tak terlibat dalam korupsi atau pencucian uang Akil. Dicecar pertanyaan soal keterlibatan dia dalam kasus Akil, Muhtar langsung membuka sayembara. (Baca: Mengapa Atut Ketemu Akil di Singapura?)
"Saya kasih tahu kalian, saya buat sayembara: Barang siapa di seluruh Indonesia ini yang mengatakan saya menerima suap, makelar, dan sebagainya, saya beri Rp 1 miliar atau perusahaan konveksi saya di Cibinong saya beri semua," kata Muhtar. (Baca:Atut Disangka Bersama Chaeri Suap Akil)
MUHAMAD RIZKI
Topik Terhangat
Atut Tersangka | Mita Diran | Petaka Bintaro | Sea Games | Pelonco ITN
Baca juga
Algojo Terakhir Penentu Kemenangan Indonesia
Bayu Gatra Kian Matang di Mata Teman
Bayu Gatra Pemecah Kebuntuan Timnas U-23
Timnas di SEA Games, dari Ribut sampai Pahabol
Menang Adu Penalti, Indonesia Lolos ke Final