TEMPO.CO, Jakarta - Artis dan politikus Marissa Haque mengatakan isu korupsi dan penahanan Ratu Atut Chosiyah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan peringatan dahsyat bagi para perempuan Indonesia.
Dalam pesan pendek yang dikirimnya melalui telepon seluler pada Jumat, 20 Desember 2013, wanita berjilbab yang biasa disapa Icha ini mengatakan, "Perempuan itu 'diempu' sebagai guru keluarga yang seharusnya digugu dan ditiru. Penahanan Atut menjelang Hari Ibu sungguh sangat melukai hati perempuan Indonesia. Merupakan peringatan dahsyat bagi para perempuan Indonesia," ujarnya.
Wanita kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur, 15 Oktober 1962, ini menuturkan, perempuan yang diempu sebagai guru keluarga yang digugu dan ditiru seharusnya jika mendapat amanah jabatan di luar manajemen rumah tangganya wajib amanah dan istikamah.
"Karena perempuan biasanya yang paling kuat melawan iming-iming gratifikasi melalui kepekaan hati nuraninya," katanya.
Kata kakak kandung Shahnaz dan Soraya Haque ini, Hari Ibu pada 22 Desember seharusnya dimaknai dengan self evaluation bagi semua kaum Hawa. Peristiwa ini dinilai Icha sebagai sebuah kemunduran perempuan Indonesia.
"Karena perempuan yang seharusnya diempu dan dirujuk jadi teramat sangat tidak layak untuk dirujuk dengan berkaca pada kasus RAC," kata Icha.
Sampai kini Ratu Atut belum terbukti, oleh persidangan, bahwa dia melakukan korupsi. Ratu Atut sejauh ini baru ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi.
Icha, yang dipasangkan dengan Zulkiflimansyah, merupakan kandidat wakil gubernur yang dikalahkan Ratu Atut pada pemilihan Gubernur Banten 2006 lalu. Dia diusung Partai Keadilan Sejahtera. Kala itu, dia mundur sebagai politikus PDI Perjuangan, dan pindah ke Partai Persatuan Pembangunan.
HADRIANI P
Topik Terhangat
Atut Ditahan | Timnas Vs Thailand | Mita Diran | Pelonco ITN | Petaka Bintaro |
Berita Terpopuler
SBY Tunjuk Pengacara karena Ibas?
Presiden SBY Foto Selfie Bareng PM Malaysia
Ratu Atut Mogok, APBD Banten Terancam
Pujian JK pada Gubernur Atut Chosiyah
Atut Tersangka, Wawan Sedih dan Prihatin