TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Golkar, Jusuf Kalla, mengibaratkan pemilihan umum tahun depan seperti parade campaign yang diikuti banyak peserta. Ia menganalogikan partai sebagai sebuah band dan calon presiden yang diusung sebagai penyanyi atau vokalisnya.
Menurut Kalla, partai yang bagus itu bisa mencapai 20 persen suara dalam pemilihan legislatif mendatang. Nantinya, partai atau 'band' bagus lah yang bisa menentukan vokalis dalam parade campaign. “Partai banyak, tapi yang bisa mencalonkan cuma sedikit,” ujar dia saat menjadi pembicara seminar yang bertajuk 'Indonesia Menjawab Tantangan: Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang' di Universitas Indonesia Kampus Salemba, Jakarta Pusat, Kamis, 19 Desember 2013.
Golkar, kata Kalla, termasuk partai bagus karena diyakini bisa melewati 20 persen suara pada Pemilihan Legislatif 2014. Namun, ia masih menyangsikan kemampuan pemimpin Golkar yang digadang-gadang mencalonkan diri sebagai presiden. "Golkar partai bagus itu, tapi 'penyanyinya' mesti latihan lagi," kata dia.
Kalla menyebutkan 'vokalis' Golkar yang merujuk ke Ketua Umum saat ini, Aburizal Bakrie, harus banyak berlatih. Menurut dia, saat ini masih terdapat jarak antara Bakrie dan para kader di daerah. "Makanya harus lebih banyak memberikan pandangan, sosialisasi. Harus menemui fans-nya," ujar mantan Wakil Presiden itu. (Baca: Aburizal Tantang Kalla di Pilpres 2014)
Pasalnya, agar bisa memenangkan parade ini, ujar Kalla, 'band' dan 'penyanyi'-nya harus sama-sama bagus. "Kalau 'band' bagus penyanyi 'jelek' ya tidak bisa," kata Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu. (Baca: Pengamat: Magnet Ketokohan Ical Tak Sekuat SBY)
LINDA TRIANITA
Topik Terhangat
Atut Tersangka | Mita Diran | Petaka Bintaro | Sea Games | Pelonco ITN
Baca juga:
Dahlan Iskan Kuliah Umum dan Joget di Kupang
Pencalonan Pramono Edhie oleh Demokrat Berisiko
Loyal ke Anas, Ketua Demokrat Blitar Dipecat
Partai Demokrat Sasar Pemilih di Pedesaan
Elektabilitas Drop, Demokrat Dianjurkan Berkoalisi