TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksektuti Pol-Tracking Institute Hanta Yuda menyatakan korupsi adalah alat pembunuh partai paling dominan. "Terlihat dari penurunan elektabilitas dua partai besar secara drastis, yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera," ujar Hanta di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 19 Desember 2013.
Tingkat elektabilitas Partai Demokrat, kata Hanta, saat ini hanya berada pada level 8,8 persen. Sementara PKS sebesar 2,9 persen. Sedangkan pada Pemilu 2009, ujar Hanta, Demokrat mendapatkan suara sebesar 20,8 persen dan PKS 7,9 persen. "Keduanya memiliki angka yang tinggi sebagai partai parlemen. Tapi, citra kedua partai tersebut rusak karena korupsi."
Hanta mengatakan, di sisi lain, terdapat dua partai yang angka elektabilitasnya stabil meski juga diterpa isu korupsi: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Golkar. Elektabilitas keduanya cenderung tidak mengalami perubahan yang signifikan. "Yakni 18,5 persen untuk PDIP dan 16,9 persen untuk Golkar," ujar dia.
PDIP mendapatkan suara sebesar 14 persen pada Pemilu 2009 lalu. Sementara Golkar mendapatkan suara sebesar 16 persen.
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan korupsi memang menjadi masalah besar untuk suatu partai. Tapi, seberapa efektif penyelesaian secara internal partai? "Partai tidak bisa hanya beriklan 'katakan tidak pada korupsi', tapi juga harus ada aksi nyata untuk memberangusnya," ucap dia.
Menurut Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan Partai Golkar Indra Jaya Piliang, kasus korupsi Gubernur Banten Ratu Atut Choisiyah yang sedang menimpa partainya akan segera diselesaikan. Partai beringin tersebut akan menuntaskan masalah ini secara internal sebelum Pemilu 2014. "Masih ada waktu untuk memperbaiki kinerja politik di Banten," kata dia.
AMRI MAHBUB
TERPOPULER
Catatan Keuangan Yulianis Soal Aliran Duit ke Ibas
2014, Era Internet Diprediksi Bakal Runtuh
Setelah Atut, KPK Nyanyi 'Kapan-kapan' untuk Airin
Kisah Mencari Ratu Atut: Salam Dibalas Hardikan
Banding, Jenderal Djoko Susilo Diganjar 18 Tahun
Nikita Mirzani Pamer Uang di Twitter
Asmirandah Bantah Kabar Menikah di Gereja