TEMPO.CO, Tegal - Angin kencang dan ombak tinggi terus melanda Laut Jawa sejak awal pekan lalu. Akibatnya, sebagian besar nelayan di sepanjang Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah takut melaut.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPC HNSI) Kota Tegal, Mahmud Effendi, ketinggian ombak di laut Jawa mencapai 4 meter. "Data ini dari laporan nelayan yang sudah telanjur berlayar tadi pagi," kata Mahmud, Ahad, 22 Desember 2013.
Karena cuaca sedang tidak bersahabat, sebagian besar nelayan di pelabuhan perikanan Pantai Tegalsari, Kota Tegal, enggan melaut. Dari sekitar 800 nelayan di Kota Tegal, kurang dari 100 orang kini masih mengarungi laut dengan bermacam jenis kapal.
Mahmud mengatakan, cuaca buruk menjadi langganan nelayan Pantura tiap Desember hingga Februari. "Puncak cuaca buruk itu biasanya mulai Januari," katanya. Selama menunggu ombak mereda, para nelayan mengisi waktu dengan memperbaiki jaring dan alat tangkap mereka.
Akibat cuaca buruk, sebuah kapal Bangkit Jaya I asal Kota Tegal karam di laut sekitar 20 mil dari Kalimantan Tengah, Sabtu pagi, 21 Desember. Hingga Ahad ini, baru satu dari 20 awaknya yang ditemukan dalam kondisi selamat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Semarang juga mengingatkan kondisi laut Jawa saat ini sedang tak baik untuk pelayaran.
Menurut prakirawan BMKG Maritim Semarang, Winarti, data analisis cuaca Ahad hari ini menunjukkan kondisi gelombang laut Jawa di pinggir 2 meter dan di tengah antara Pulau Jawa dan Kalimantan mencapai 5 meter.
Kondisi gelombang itu, kata dia, disebabkan oleh kecenderungan angin barat laut dan tekanan suhu rendah di kawasan Pulau Bali. Winarti memastikan terjadi penarikan angin ke tekanan suhu udara rendah di daerah Bali dan sekitar Australia itu, sehingga berpengaruh pada tinggi gelombang. "Tekanan rendah itu tepatnya di selatan ekuator," kata Winarti.
Ia mengimbau agar pelayaran nelayan, khususnya perahu kecil, agar tak melaut. Imbauan yang ia sampaikan itu untuk mengantisipasi bencana akibat terjangan gelombang laut Jawa yang sedang tak bersahabat.
DINDA LEO LISTY | EDI FAISOL