TEMPO.CO, Tangerang - Pertumbuhan penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta, yang mencapai 19,2 persen, mendorong pemerintah menyediakan moda transportasi. Menurut Senior General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta, Bram Bharoto Tjiptadi, nantinya akan ada stasiun kereta di bandara internasional itu. "Peningkatan ini harus dibarengi dengan pembangunan infrastruktur penunjang," kata Bram, Ahad, 22 Desember 2013. "Seperti kereta."
Rencananya, akan ada tiga sistem moda kereta yang bakal dibangun di Bandar Udara Soekarno-Hatta.
1. Airport ekspres, yaitu jasa pelayanan kereta bandara dari Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Jalur ini terletak di bawah tanah dan masuk ke area bandara, sejajar dengan jalan tol Soedyatmo.
2. Kereta komuter Tangerang, berupa jasa pelayanan kereta yang terhubung dengan jalur KA komuter dari arah Tangerang dan masuk ke area bandara, sejajar dengan jalan M1.
3. People Mover System (PMS). Sarana intermoda yang melayani perpindahan penumpang antarterminal. Nantinya, kereta PMS akan berjalan otomatis secara horizontal dalam jarak relatif singkat, antara 1,5 hingga 3,5 kilometer. Kereta PMS bakal terhubung dengan terminal 1, 2, dan 3.
Pada saat ini, Bandara Soekarno-Hatta merupakan salah satu bandara tersibuk di Asia Pasifik. Berdasarkan data Airport Council International tahun 2012, Bandara Soekarno-Hatta menduduki peringkat ke-12 dengan jumlah pergerakan mencapai 52.446.618 penumpang.
JONIANSYAH
Terpopuler:
Bersama Mega, Jokowi Pakai Voorijder
Palapor Sitok Diperiksa di Lingkungan UI
Jokowi Jajaki Kerja Sama Tiga Provinsi Soal Pangan
Pembangunan New Tanjung Priok Dikebut
Polisi Depok Buru Perampok Dua Minimarket