TEMPO.CO, Jakarta - Ir Dra Giwo Rubianto Wiyogo, M Pd, 51 tahun, penggiat dan aktivis organisasi perempuan, prihatin dengan ditahannya Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Giwo mengatakan, semoga Atut Chosiyah tetap tegar dan besar hati menghadapi kasusnya. “Sesama perempuan harus memberi dukungan,” katanya. Sebagai kader Partai Golkar, Atut menjabat Ketua Umum Pimpinan Pusat Kesatuan Perempuan Partai Golkar, sedangkan Giwo menjadi wakil ketua umumnya. Dengan demikian, hubungan keduanya cukup dekat dalam organisasi. “Karakter dan kepemimpinannya cukup baik,” kata Giwo.
Ia menyatakan prihatin dengan kejadian yang dialami Atut. Sebab, di satu sisi, perempuan pertama yang menjadi gubernur di Indonesia harusnya menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia, tapi ini malah menjadi tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi. Menurut dia, sepanjang belum ada kekuatan hukum tetap, maka ia berpegang pada asas praduga tak bersalah. (Baca: Ditahan KPK, Atut Tetap Menjabat Gubernur Banten)
Perempuan bernama panjang Sri Woerjaningsih ini berharap kejadian yang dialami Atut dapat dijadikan pelajaran berharga bagi perempuan Indonesia. “Perempuan harus bisa mawas diri, besar hati, tidak terpengaruh oleh perasaan emosional ketika menghadapi masalah,” kata mantan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada 2004-2007 ini.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Kebiasaan Ekstrem Hatta-Sjahrir di Banda-Neira
Hari Ibu, Martha Tilaar Kagumi Perempuan Indonesia
Sisca Soewitomo: Kasih Ibu Selezat Masakan Indonesia
Cara Hatta-Sjahrir Tanamkan Patriotisme di Banda