TEMPO.CO, Sumenep - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pelabuhan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, meminta operator kapal penumpang yang melayani angkutan ke wilayah kepulauan agar menunda seluruh jadwal pelayarannya. Alasannya, cuaca ekstrem kembali terjadi di wilayah kepulauan. "Pelayaran harus ditunda, utamakan keselamatan," kata prakirawan cuaca BMKG Kalianget, Endriyono, Senin, 23 Desember 2013.
Menurut dia, ketinggian gelombang di perairan Pulau Kangean berkisar antara 2,5-3,5 meter. Untuk perairan Pulau Masalembu, tinggi gelombang bahkan mencapai 5 meter dengan kecepatan angin rata-rata 35 kilometer per jam. "Hujan dengan intensitas sedang dan tinggi masih terjadi," ujar Endriyono.
Baca Juga:
Cuaca ekstrem ini, ujar Endriyono, diperkirakan masih akan berlangsung hingga sepekan ke depan. Lamanya cuaca ekstrem ini, di antaranya, disebabkan karena wilayah Jawa Timur merupakan daerah bertekanan rendah, sehingga berpotensi terjadi cuaca buruk. "Kami akan terus koordinasi dengan BMKG Maritim Surabaya," kata dia.
Sementara itu, para nelayan di Kecamatan Ambunten sudah sejak tiga hari lalu memilih tidak melaut. Syafi'i, nelayan setempat, mengatakan takut melaut karena gelombang sangat besar. "Saya pernah coba melaut, tapi balik lagi karena ombak besar sekali," katanya.
MUSTHOFA BISRI
Berita Lain:
Dalih Bupati Ngada Tutup Bandara:Saya Dipermainkan
Atut Wajib Nyapu dan Ngepel di Pondok Bambu
PGI Nilai Yudhoyono Melanggar Konstitusi
Soal Wagub DKI, Tri Risma: Mendampingi Siapa?
Tanpa Jokowi, Ical Kalahkan Prabowo
Gantikan Atut, Rano Karno Hadiri Acara Demokrat
Jilbab Polwan, Din Tuding Kapolri Permainkan Agama