TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Basrief Arief berbagi tip mencegah korupsi. Ia menyebutkan empat langkah antikorupsi yang bisa diterapkan di tingkat paling rendah, yakni keluarga. Alasannya, keluarga memiliki peran sentral dalam pencegahan korupsi.
Yang pertama, kata Basrief, dalam pola pikir orang tua harus ditanamkan bahwa hasil korupsi akan meracuni rohani anak-anak. Dengan begitu, ketika mendapat godaan korupsi, maka orang tua harus langsung mengingat itu berdampak buruk bagi anak-anak mereka. "Plus, jelaskan kepada anak bahwa korupsi itu dilarang undang-undang maupun agama," kata Basrief dalam workshop pendidikan antikorupsi di kantornya, Jakarta, Senin, 23 Desember 2013.
Selanjutnya, orang tua jangan mengukur segala sesuatu dengan materi. "Kalau menyuruh anak, jangan diiming-imingi uang, itu enggak baik," kata Basrief. Menurut dia, yang wajib ditanamkan adalah materi itu hanya alat.
"Mempertahankan kebenaran adalah utama," kata Basrief. Orang tua harus mengubah pola pikir bahwa keberhasilan diukur dengan materi yang dimiliki. Keberhasilan harus diukur dari kesalehan si anak.
Ketiga, keteladanan orang tua yang tegas berperilaku antikorupsi, juga penting bagi anak. Orang tua harus menanamkan pemahaman bahwa hidup yang bernilai bukanlah kemewahan. Tapi keteguhan hati menjalankan nilai kebenaran.
Terakhir, Basrief mengimbau orang tua untuk pemahaman bahwa korupsi adalah kegiatan tercela. "Tanamkan kebencian terhadap korupsi," kata Basrief. Tegaskan kepada anak, kebanggaan menjadi orang tua adalah bukan anak menjadi kaya, tapi menjadi orang saleh.
TRI ARTINING PUTRI
Terpopuler:
PGI Nilai Yudhoyono Melanggar Konstitusi
Soal Wagub DKI, Tri Risma: Mendampingi Siapa?
Tanpa Jokowi, Ical Kalahkan Prabowo
Gantikan Atut, Rano Karno Hadiri Acara Demokrat
Jilbab Polwan, Din Tuding Kapolri Permainkan Agama