TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Ngada, Nusa Tenggara Timur, Marianus Sae, menutup Bandara Turelelo Soa Bajawa lantaran kesal tak mendapat kursi untuk terbang dari Kupang ke daerah asalnya dengan pesawat Merpati. Marianus Sae mengerahkan puluhan personel Satuan Polisi Pamong Praja untuk menghadang pesawat yang akan mendarat pukul 06.35 Wita itu. Akibatnya, pesawat Merpati yang membawa 56 penumpang kembali ke Bandara El Tari, Kupang.
Aksi Marianus ini bukan yang pertama. Sebelumnya, beberapa pejabat juga sempat dikabarkan ribut dengan awak pesawat lantaran keinginannya tak terpenuhi.
Wakil Ketua Ombudsman Azlaini Agus juga harus berurusan dengan hukum karena diduga menampar Yana Novia, karyawan PT Gapura Angkasa. Peristiwa itu terjadi pada Senin, 28 Oktober 2013, di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Saat itu, pesawat Garuda Indonesia GA 277 yang akan berangkat ke Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara, harus mengalami penundaan.
Menurut Yana, waktu itu dia tengah mengumumkan alasan keterlambatan penerbangan pesawat Garuda kepada penumpang di depan Gate Manual. Azlaini tiba-tiba turun dari bus dan masuk ke Gate Manual. Dari pintu Gate, ia langsung menampar Yana. (Daftar berita terkait Azlaini klik di sini)
Yana lalu membawa kasus ini ke meja hijau. Ombudsman sendiri telah membebastugaskan Azlaini sebagai wakil ketua dan meminta maaf kepada masyarakat atas tindakan yang terjadi.
Sebelum Azlaini, kasus penamparan juga dilakukan oleh Kepala Dinas Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Bangka Belitung, Zakaria Umar Hadi, pada 6 Juni lalu. Dia menampar pramugari Sriwijaya Air, Nur Aini Febriani, yang menegur Zakaria untuk mematikan ponselnya.
Tak terima dengan teguran pramugari tersebut, Zakaria memukul Febriani menggunakan koran yang dibawanya ke bagian wajah sebelah kiri dan telinga. Febriani lalu membawa kasus ini ke muka hukum. Pengadilan Negeri Sungailiat, Bangka Belitung, kemudian memvonis Zakaria dengan hukuman 5 bulan penjara. (Foto-foto Nur Aini bisa dilihat di sini FOTO SLIDE: Konferensi Pers Pramugari Sriwijaya yang Dipukul)
Berita Lain:
Argentina Luncurkan Roket Penunjang Pertahanan
Cina Bangun Pusat Penelitian Keempat di Antartika
Monyet Penelitian Tewas, Harvard Didenda US$ 24000
Demi Siswa, India Bikin Tablet Seharga Rp 280 Ribu