TEMPO.CO, Jakarta - Nama Bupati Ngada, Marianus Sae, santer diberitakan setelah dia memerintahkan anak buahnya untuk memblokir Bandar Udara Turelelo Soa, Bajawa, Nusa Tenggara Timur, Sabtu, 21 Desember 2013. Namun, sebelum insiden ini, nama Marianus sudah lebih dulu diberitakan karena dituding berselingkuh dengan pembantunya yang bernama Maria Natalia Sisilia.
Dari hasil perselingkuhan Marianus dengan Maria itu, lahir seorang anak laki-laki bernama Paulus Reynaldi Sae pada 2012 lalu. Informasi tentang dugaan skandal perselingkuhan tersebut dibeberkan oleh Maria pada September lalu.
Maria mengatakan bahwa sang Bupati siap bertanggung jawab atas anak hasil hubungan gelap tersebut. Namun, Marianus menyangkal hal ini. Dalam sebuah video yang diunggah di YouTube, ia mengklaim ada skenario lawan politik yang hendak menjatuhkan pamornya di balik kasus ini.
Kepada Tempo, Marianus juga membantah telah melakukan hubungan seks dengan Maria. "Tidak benar itu. Siapa yang mengaku telah dihamili? Mana korbannya?" kata Marianus, yang mengaku sedang berada di Denpasar, Bali, saat dihubungi Tempo, Jumat, 18 Oktober 2013.
Marianus mengatakan, dirinya menunggu siapa perempuan yang mengaku melahirkan anaknya. Sebab, dalam setahun terakhir, tidak pernah ada orang yang mengatakan sebagai korban karena dihamili olehnya.
Nama Bupati Marianus Sae kembali menjadi pembicaraan lantaran aksi koboinya menutup Bandara Turelelo Soa, Bajawa, pada akhir pekan lalu. Aksi Marianus diduga karena kesal tak mendapat tiket dari Kupang ke daerah asalnya dari PT Merpati Nusantara Airlines.
Dia mengerahkan puluhan personel Satuan Polisi Pamong Praja untuk menghadang pesawat yang akan mendarat pukul 06.35 Wita. Akibatnya, pesawat Merpati yang membawa 56 penumpang itu kembali ke Bandara El Tari, Kupang (lihat: Mendagri Diminta Usut Bupati Pemblokir Bandara).
DRIYAN | PDAT DIOLAH | BERBAGAI SUMBER